PAMEKASAN – Acara Pamekasan School Fair 2019 yang berakhir Kamis (17/10) menyisakan beberapa usulan penting dari berbagai sekolah. Salah satunya meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan mem-follow up hasil kreasi sekolah.
Dlofirul Anam, salah seorang guru dari MI Al-Azhar mengatakan, PSF 2019 sudah mendapat tempat di hati masyarakat. Jangan sampai event ini sekadar ajang pameran biasa yang ketika selesai tidak ada tindak lanjut.
Menurut dia, animo masyarakat sangat tinggi. Bahkan, siswa-siswi dari berbagai sekolah berdatangan untuk menyaksikan. ”Sayang kalau tidak ditindaklanjuti, utamanya karya siswa di PSF,” terang lelaki yang juga berprofesi sebagai dosen tersebut.
Sekolah yang ikut PSF 2019 memiliki karya cukup khas. Karya tersebut bisa dipromosikan sebagai kreativitas sekolah dan bisa dipasarkan. Itu bisa mendorong perkembangan pendidikan dan nilai tawar ekonomi yang cukup baik.
Setelah kegiatan itu, tugas disdik menjaring dan memilah karya siswa agar dikembang ke depan. Hal itu juga memotivasi siswa-siswa dalam merajut kreativitas.
”Mubazir kalau tidak di-follow up. Jadi, dinas pendidikan utamanya perlu merencanakan penjaringan hasil karya siswa-siswi yang pernah dipromosikan di PSF, tidak perlu menunggu PSF tahun depan,” terangnya.
Plt Kepala Disdik Pamekasan Prama Jaya mengatakan, akan mengkaji usulan-usulan terkait follow up tersebut. Pihaknya tidak bisa serta-merta melakukan follow up tanpa adanya kajian terlebih dahulu. ”Akan kami kaji dulu,” terang lelaki berkumis tersebut.
Prama berharap PSF 2019 ini bisa memberikan semangat pada sekolah agar terus melakukan inovasi. Ke depan PSF ini akan menonjolkan aksi dan prestasi siswa. ”PSF ini ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi bakat dan minatnya,” jelasnya kemarin pada RadarMadura.id. (c2)
PAMEKASAN – Acara Pamekasan School Fair 2019 yang berakhir Kamis (17/10) menyisakan beberapa usulan penting dari berbagai sekolah. Salah satunya meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan mem-follow up hasil kreasi sekolah.
Dlofirul Anam, salah seorang guru dari MI Al-Azhar mengatakan, PSF 2019 sudah mendapat tempat di hati masyarakat. Jangan sampai event ini sekadar ajang pameran biasa yang ketika selesai tidak ada tindak lanjut.
Menurut dia, animo masyarakat sangat tinggi. Bahkan, siswa-siswi dari berbagai sekolah berdatangan untuk menyaksikan. ”Sayang kalau tidak ditindaklanjuti, utamanya karya siswa di PSF,” terang lelaki yang juga berprofesi sebagai dosen tersebut.
Sekolah yang ikut PSF 2019 memiliki karya cukup khas. Karya tersebut bisa dipromosikan sebagai kreativitas sekolah dan bisa dipasarkan. Itu bisa mendorong perkembangan pendidikan dan nilai tawar ekonomi yang cukup baik.
Setelah kegiatan itu, tugas disdik menjaring dan memilah karya siswa agar dikembang ke depan. Hal itu juga memotivasi siswa-siswa dalam merajut kreativitas.
”Mubazir kalau tidak di-follow up. Jadi, dinas pendidikan utamanya perlu merencanakan penjaringan hasil karya siswa-siswi yang pernah dipromosikan di PSF, tidak perlu menunggu PSF tahun depan,” terangnya.
Plt Kepala Disdik Pamekasan Prama Jaya mengatakan, akan mengkaji usulan-usulan terkait follow up tersebut. Pihaknya tidak bisa serta-merta melakukan follow up tanpa adanya kajian terlebih dahulu. ”Akan kami kaji dulu,” terang lelaki berkumis tersebut.
- Advertisement -
Prama berharap PSF 2019 ini bisa memberikan semangat pada sekolah agar terus melakukan inovasi. Ke depan PSF ini akan menonjolkan aksi dan prestasi siswa. ”PSF ini ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi bakat dan minatnya,” jelasnya kemarin pada RadarMadura.id. (c2)