PAMEKASAN – Keberadaan perempuan lanjut usia (usia) di sekitar pintu masuk kantor BRI Cabang Pamekasan menjadi perhatian warga. Pasalnya, perempuan yang tidak diketahui identitasnya tersebut sudah berhari-hari berada di sekitar lokasi tersebut.
Hal itu seperti yang disampaikan abang becak Ahmad Munif kemarin (20/9). Dirinya kerap melihat perempuan tersebut sejak beberapa hari terakhir. Namun, dirinya tidak mengetahui siapa perempuan tersebut. ”Saya lihat dia sering tidur di situ (depan kantor BRI cabang Pamekasan),” kata pria asal Desa Teja Timur tersebut.
Abang becak lainnya, Rahem, mengatakan hal yang berbeda. Menurut dia, perempuan tersebut gila. ”Saya tidak tahu, tapi banyak orang yang menyangkanya gila,” terang lelaki 45 tahun asal Desa Dasok tersebut.
Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas dan Orang Gila Dinas Sosial Pamekasan Kadarisman menuturkan, pihaknya belum mengetahui keberadaan perempuan tersebut. ”Kalau nanti memang betul-betul berada di situ, akan kita tindak lanjuti,” terangnya.
Selama ini pihaknya sudah aktif mengontrol keberadaan orang-orang yang disangka gila. Pihaknya bertugas bersama satpol PP. Sayang, di Pamekasan tidak ada rumah penitipan sementara (RPS) bagi orang-orang telantar atau gila.
Pihaknya bertekad akan mengembalikan ke keluarganya. Jika perempuan lansia tersebut berasal dari Pamekasan. Namun, jika berasal dari luar daerah, akan dikirim ke daerah asalnya. (c2)
PAMEKASAN – Keberadaan perempuan lanjut usia (usia) di sekitar pintu masuk kantor BRI Cabang Pamekasan menjadi perhatian warga. Pasalnya, perempuan yang tidak diketahui identitasnya tersebut sudah berhari-hari berada di sekitar lokasi tersebut.
Hal itu seperti yang disampaikan abang becak Ahmad Munif kemarin (20/9). Dirinya kerap melihat perempuan tersebut sejak beberapa hari terakhir. Namun, dirinya tidak mengetahui siapa perempuan tersebut. ”Saya lihat dia sering tidur di situ (depan kantor BRI cabang Pamekasan),” kata pria asal Desa Teja Timur tersebut.
Abang becak lainnya, Rahem, mengatakan hal yang berbeda. Menurut dia, perempuan tersebut gila. ”Saya tidak tahu, tapi banyak orang yang menyangkanya gila,” terang lelaki 45 tahun asal Desa Dasok tersebut.
Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas dan Orang Gila Dinas Sosial Pamekasan Kadarisman menuturkan, pihaknya belum mengetahui keberadaan perempuan tersebut. ”Kalau nanti memang betul-betul berada di situ, akan kita tindak lanjuti,” terangnya.
Selama ini pihaknya sudah aktif mengontrol keberadaan orang-orang yang disangka gila. Pihaknya bertugas bersama satpol PP. Sayang, di Pamekasan tidak ada rumah penitipan sementara (RPS) bagi orang-orang telantar atau gila.
Pihaknya bertekad akan mengembalikan ke keluarganya. Jika perempuan lansia tersebut berasal dari Pamekasan. Namun, jika berasal dari luar daerah, akan dikirim ke daerah asalnya. (c2)
