PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Tahun ini tidak ada pengadaan buku baru melalui APBD murni. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Pamekasan tidak mengalokasikan karena terdampak refocusing.
”Tahun ini kami tidak memiliki anggaran untuk pengadaan buku karena terdampak refocusing anggaran,” kata Kepala Disperpusip Pamekasan Prama Jaya kemarin (20/5).
Tahun lalu, pengadaan buku masih dianggarkan. Besarannya yaitu Rp 100 juta. ”Kalau tahun lalu saya baru masih disperpusip tapi sepertinya dianggarkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya pihaknya ingin menambah koleksi buku di perpustakaan. Namun, pihaknya tidak berdaya karena ada refocusing. ”Kita lebih memprioritaskan hal yang dinilai lebih penting dulu,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak tinggal diam dengan dihapusnya anggaran tersebut. Berbagai upaya terus dilakukan. Salah satu caranya dengan melakukan gerakan hibah buku.
”Kita menggalang buku dari komunitas atau dari masyarakat secara perorangan,” ujar pria berkumis itu.
Dia menjelaskan, buku yang terkumpul hasil gerakan hibah tersebut sudah cukup banyak. Jika dinominalkan mencapai sekitar Rp 50 juta.
”Alhamdulillah, kesadaran masyarakat untuk menghibahkan bukunya sangat tinggi,” terangnya.
Sebab itu, pihaknya sangat senang jika ada masyarakat yang akan menghibahkan bukunya ke perpustakaan. Sebab, koleksi buku tersebut akan menjadi tambahan referensi bagi pembaca.
”Semoga tahun yang akan datang anggaran pengadaan tidak dihapus. Sehingga, kita bisa melakukan pengadaan buku-buku yang terbaru,” ujarnya.
Sementara untuk proses peminjaman buku, pihaknya tidak mempermasalahkan masyarakat untuk datang langsung ke perpustakaan. Namun, tetap harus mengacu pada protokol kesehatan.
”Bisa juga meminjam melalui aplikasi yang sudah dimiliki oleh perpustakaan. Semua layanan kita fasilitasi,” tukasnya. (sin)