26.3 C
Madura
Saturday, March 25, 2023

Pengguna Jalan Keluhkan Balap Liar di Jalan Utama Pamekasan

PAMEKASAN – Warga yang sedang bepergian melintasi Kota Pamekasan pada malam hari harus lebih hati-hati. Sebab, di jalan utama Kota Gerbang Salam itu sering ada balapan liar.

Seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Jokotole, Jumat (20/11) dini hari. Para pemuda memacu kendaraan di jalan itu dengan kecepatan tinggi. Ada juga yang ngebut dengan gaya bebas, seperti ngangkat ban motor bagian depan.

Sementara itu tidak sedikit penonton di tepi jalan. Mereka berkerumun. Akibatnya, ruas jalan yang bisa dilalui pengendara menjadi sempit.

Keluhan itu diungkap Basri, 28, warga Bangkalan yang sedang menuju Sumenep. Dia terpaksa mengemudikan mobil sangat pelan. ”Bahaya dan sangat mengganggu ini,” katanya.

Baca Juga :  Pemkab Akan Dorong IKM Jujur Memasarkan Produk di Marketplace

Pria satu anak itu menyesalkan aksi para pembalap yang memacu kendaraan di jalur utama tersebut. Dia berharap polisi segera menertibkan balap liar tersebut.

”Tapi penertiban jangan hanya sekali. Harus dilakukan secara terus-menerus agar mereka tidak lagi menguasai jalanan,” imbuh Basri.

Hakim, 33, warga Sumenep, mengaku sering menjumpai balap liar di jalan itu. Menurut dia, balapan di jalan umum itu mengganggu dan mengancam keselamatan. Karena itu, polisi harus bertindak tegas.

Namun, di sisi lain, potensi para pemuda itu harus difasilitasi agar berkembang di jalur yang benar. ”Jangan hanya dilarang. Tapi harus dipikirkan untuk jangka panjang. Misal dengan dibangunkan sirkuit agar hobi mereka berkembang,” katanya.

Baca Juga :  Realisasi Anggaran Dalam Sorotan Penegak Hukum

Karena itu, pemecahan masalah klasik itu harus diselesaikan bersama-sama. ”Kan lucu jika kadang ada lomba hingga menutup jalan utama kota tapi tidak ada tempat khusus untuk latihan mereka,” imbuh Hakim. (luq)

PAMEKASAN – Warga yang sedang bepergian melintasi Kota Pamekasan pada malam hari harus lebih hati-hati. Sebab, di jalan utama Kota Gerbang Salam itu sering ada balapan liar.

Seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Jokotole, Jumat (20/11) dini hari. Para pemuda memacu kendaraan di jalan itu dengan kecepatan tinggi. Ada juga yang ngebut dengan gaya bebas, seperti ngangkat ban motor bagian depan.

Sementara itu tidak sedikit penonton di tepi jalan. Mereka berkerumun. Akibatnya, ruas jalan yang bisa dilalui pengendara menjadi sempit.


Keluhan itu diungkap Basri, 28, warga Bangkalan yang sedang menuju Sumenep. Dia terpaksa mengemudikan mobil sangat pelan. ”Bahaya dan sangat mengganggu ini,” katanya.

Baca Juga :  Pemkab Matangkan Konsep Wisata Terintegrasi

Pria satu anak itu menyesalkan aksi para pembalap yang memacu kendaraan di jalur utama tersebut. Dia berharap polisi segera menertibkan balap liar tersebut.

”Tapi penertiban jangan hanya sekali. Harus dilakukan secara terus-menerus agar mereka tidak lagi menguasai jalanan,” imbuh Basri.

Hakim, 33, warga Sumenep, mengaku sering menjumpai balap liar di jalan itu. Menurut dia, balapan di jalan umum itu mengganggu dan mengancam keselamatan. Karena itu, polisi harus bertindak tegas.

- Advertisement -

Namun, di sisi lain, potensi para pemuda itu harus difasilitasi agar berkembang di jalur yang benar. ”Jangan hanya dilarang. Tapi harus dipikirkan untuk jangka panjang. Misal dengan dibangunkan sirkuit agar hobi mereka berkembang,” katanya.

Baca Juga :  AMC, Toko Buku Terlengkap di Pamekasan

Karena itu, pemecahan masalah klasik itu harus diselesaikan bersama-sama. ”Kan lucu jika kadang ada lomba hingga menutup jalan utama kota tapi tidak ada tempat khusus untuk latihan mereka,” imbuh Hakim. (luq)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/