PAMEKASAN – Keberhasilan Hairul Anas Suadi menciptakan robot pemantau situng KPU diapresiasi kerabatnya. Hal itu, terungkap saat RadarMadura.id mengunjungi pamannya yakni Suwando di Jalan Kangenan Kota Pamekasan, Sabtu (18/5).
Suwando mengatakan, Hairul Anas Suaidi berasal dari Desa Plakpak dan putra dari pasangan Kyai Ahmad Syarif dan Daifa. Namun, sedari kecil Anas tinggal bersama neneknya di Jalan Dirgahayu Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan.
“Sejak kecil, Anas sudah memiliki kepribadian yang baik dan anak cerdas. Dia suka membaca buku dan memiliki pemikiran kritis. Setiap Maghrib hingga Isya’, Anas selalu mengaji bersama kedua kakaknya,” ujarnya.
Dikatakan, hampir semua mata pelajaran berhasil dikuasai Anas. Sejak kecil, memang bercita-cita ingin mengikuti jejak Presuden RI pertama Soekarno, Presiden RI ketiga BJ Habibie dan mantan Presiden Afrija Selatan Nelson Mandela.
“Beranjak remaja, Anas mulai aktif mengikuti lomba dan tergabung dalam organisasi keislaman. Perjuangan Anas tidak sia-sia. Buktinya, sering menyabet lomba sejak SMP, SMA hingga diterima di ITB,” paparnya.
Mengenai pilihan politik keponakannya, dikembalikan ke pribadi masing-masing. “Saya tidak bisa berkomentar tentang pilihan politik. Keyakinan itu hal yang prinsip dan tidak bisa dikaitkan dengan hubungan kekerabatan,” imbuh Suwando.
Namun demikian, Suwando berpesan kepada Anas agar tetap rendah diri dengan pencapaian yang diraih saat ini. “Apapun hasil karya yang dibuat asal jangan menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” imbuhnya. (Santi Stia Wardani)