PAMEKASAN – Pasca penutupan sejumlah tempat hiburan karaoke, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mencanangkan program pelatihan kerja. Program itu khusus bagi eks karyawan tempat hiburan malam tersebut. Sayangnya, mereka tak berminat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pamekasan Arief Handayani mengatakan, mereka bisa memilih sesuai bakat yang dimiliki. Sejumlah pelatihan kerja seperti menjahit, perbengkelan, las, dan rias pengantin disiapkan.
Dengan demikian, pasca berhenti dari tempat hiburan karaoke itu, mereka bisa memiliki kemampuan untuk berwirausaha secara mandiri. Pemerintah juga memfasilitasi jika ada yang hendak bekerja ke luar daerah.
Warga yang ingin bekerja di kebun kelapa sawit di Kalimantan akan difasilitasi oleh pemerintah. Jika ada yang berminat bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) juga bakal difasilitasi.
Namun, program tersebut belum berjalan optimal. Belum ada warga yang secara khusus mengaku eks pegawai tempat karaoke mendaftarkan diri sebagai peserta pelatihan. Padahal, pemerintah sejak lama menyosialisasikan program tersebut.
Program pembinaan itu terbuka untuk seluruh warga Pamekasan. Tetapi jika ada eks karyawan tempat hiburan karaoke berminat mengikuti program tersebut, yang bersangkutan akan diprioritaskan. ”Apa pun bakatnya, nanti kami beri pelatihan,” janjinya kemarin (18/1).
Arief menyampaikan, data karyawan tempat hiburan karaoke amburadul. Pengakuan salah seorang pengusaha memiliki karyawan 60 orang. Setelah dicek, ternyata hanya sepuluh orang.
Disnakertrans Pamekasan siap menampung seluruh eks karyawan tempat hiburan malam itu untuk diberi pelatihan. Sebab, selain memiliki program sendiri, juga bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Semarang. ”Kalau minat, ayo daftarkan diri,” ajaknya.
Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Muhammad Sahur meminta pelatihan kerja itu berjalan optimal. Sejauh ini, masih dijumpai pengangguran yang nyaris tidak memiliki keahlian.
Pemerintah harus hadir. Pelatihan kerja itu bertujuan memberikan skill berwirausaha kepada masyarakat. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat dari sisi ekonomi akan semakin baik. ”Pelatihan kerja itu sangat dibutuhkan. Wajib terealisasi dengan baik,” pintanya.