PAMEKASAN – Pemkab Pamekasan menemui kendala untuk mempercepat pembangunan Pasar Kolpajung pasca terbakar beberapa tahun lalu. Sebab, pemkab tidak memiliki dana yang cukup untuk segera membangun kembali pasar tersebut.
”Kalau bergantung pada APBD atau bantuan dari pemerintah pusat, sulit terealisasi. Sebab anggaran yang dibutuhkan berdasarkan detail engineering design (DED) sekitar Rp 80 miliar,” kata Kepala Disperindag Pamekasan Bambang Edy Suprapto.
Opsi lain, pemkab akan bekerja sama dengan pihak ketiga atau badan usaha dengan sistem investasi. Saat ini sudah ada investor yang minat dengan sistem tersebut. Berkenaan dengan rencana tersebut, disperindag memaparkan ke DPRD Pamekasan kemarin (18/1).
Saat menyampaikan paparan, disperindag didampingi ekonom Gazali. ”Sekian tahun dikelola investor, nanti diserahkan ke pemkab. Jika DPRD sepakat sistem investasi, akan kami sosialisaksan kepada masyarakat,” ujar Bambang.
Investor boleh menyusun DED sendiri. Tidak harus mengacu pada DED yang telah disusun pemkab. Yang penting pedagang lama terakomodasi dan ada peluang bagi pedagang baru.”Pasti akan lebih efesien,” terangnya.
Sekretaris Komisi II DPRD Pamekasan Iskandar menjelaskan, pihaknya mendukung percepatan peremajaan Pasar Kolpajung. Kendati demikian, pihaknya akan melakukan kajian mendalam di internal komisi II. ”Kami menginginkan menjadi program demi kemaslahatan umat, khususnya pelaku usaha atau pedagang di pasar,” katanya.
Politikus PPP itu menyarankan agar bentuk bangunan Pasar Kolpajung terbuka sehingga mempermudah pembeli datang. Infrastruktur lain seperti lahan parkir juga harus diperhatikan. Termasuk konsep pengelolan dan space market harus ditata. ”Pasar yang dibangun diharapkan bisa menambah kesejahteraan pedagang,” tukas dia.