PAMEKASAN – Sehat itu mahal. Pendapat itu diungkap Mohamad Rusdin, warga Blumbungan. Jika sudah sakit, semua harta akan dikorbankan agar sembuh.
Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah membawa paradigma baru dalam pelayanan kesehatan.
Saat ini, biaya pelayanan kesehatan sudah bukan momok yang menakutkan bagi masyarakat. Sebab, biaya kesehatannya telah dijamin melalui Program JKN-KIS.
“Dulu, kalau bukan orang kaya, hartanya bisa habis untuk biaya berobat. Sekarang, kalau sudah punya BPJS (Kepesertaan JKN, Red) tinggal berobat ke dokter dan tidak takut biaya lagi,” ujarnya.
Menurut Rusdi, mendaftarkan diri sebagai peserta JKN itu penting. Kalau sudah menjadi peserta JKN-KIS, setidaknya dapat mengurangi resiko finansial jika menderita suatu penyakit.
“Orang kan tidak selalu sehat, bisa tiba-tiba sakit. Kalau sakitnya tidak parah, cukup beli obat di warung. Tapi kalau biaya berobatnya mahal, repot kalau tidak punya BPJS Kesehatan,” ingatnya.
Rusdi mengajak seluruh masyarakat sadar akan pentingnya menjadi peserta JKN-KIS. Sebab, bisa menjadi benteng diri dari resiko penyakit yang bisa datang sewaktu-waktu.
“Untuk jaga-jaga. Kalau sehat ya alhamdulillah. Nanti iuran yang kita bayar itu bisa dipakai berobat yang lain. Tapi kalau kita yang sakit, bisa dipakai kartunya,” pungkasnya. (Misbahul Ulum)
PAMEKASAN – Sehat itu mahal. Pendapat itu diungkap Mohamad Rusdin, warga Blumbungan. Jika sudah sakit, semua harta akan dikorbankan agar sembuh.
Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah membawa paradigma baru dalam pelayanan kesehatan.
Saat ini, biaya pelayanan kesehatan sudah bukan momok yang menakutkan bagi masyarakat. Sebab, biaya kesehatannya telah dijamin melalui Program JKN-KIS.
“Dulu, kalau bukan orang kaya, hartanya bisa habis untuk biaya berobat. Sekarang, kalau sudah punya BPJS (Kepesertaan JKN, Red) tinggal berobat ke dokter dan tidak takut biaya lagi,” ujarnya.
Menurut Rusdi, mendaftarkan diri sebagai peserta JKN itu penting. Kalau sudah menjadi peserta JKN-KIS, setidaknya dapat mengurangi resiko finansial jika menderita suatu penyakit.
“Orang kan tidak selalu sehat, bisa tiba-tiba sakit. Kalau sakitnya tidak parah, cukup beli obat di warung. Tapi kalau biaya berobatnya mahal, repot kalau tidak punya BPJS Kesehatan,” ingatnya.
Rusdi mengajak seluruh masyarakat sadar akan pentingnya menjadi peserta JKN-KIS. Sebab, bisa menjadi benteng diri dari resiko penyakit yang bisa datang sewaktu-waktu.
- Advertisement -
“Untuk jaga-jaga. Kalau sehat ya alhamdulillah. Nanti iuran yang kita bayar itu bisa dipakai berobat yang lain. Tapi kalau kita yang sakit, bisa dipakai kartunya,” pungkasnya. (Misbahul Ulum)