25.1 C
Madura
Friday, March 24, 2023

Anda Peserta JKN-KIS Idap Penyakit Kronis? Yuk Buruan Ikut Prolanis

PAMEKASAN – Masyarakat kini memiliki akses lebih luas dalam memperoleh kesehatan yang lebih baik. Sebab, sudah ada Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang merupakan turunan dari program JKN – KIS.

Penyakit kronis penyebab kematian utama di dunia. Penderitanya terus meningkat. Itu hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2018. Pengidap penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi menempati dua peringkat teratas.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan Elke Winasari menuturkan, BPJS Kesehatan telah menggalakkan kegiatan promotif preventif dalam penyelenggaraan program JKN-KIS melalui prolanis.

“Prolanis dijalankan untuk memelihara kesehatan penderita penyakit kronis. Sehingga, bisa mencapai kualitas hidup yang optimal. Timbulnya penyakit komplikasi lebih parah diharapkan bisa dicegah,” ujarnya.

Baca Juga :  Tim Saber Pungli Pamekasan Tak Bertaring

Dijelaskan, peserta prolanis nantinya akan mendapatkan manfaat pelayanan program berupa konsultasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Pemberian obat tentunya sesuai kebutuhan.

Elke menambahkan, pemeriksaan penunjang dilakukan rutin. Kegiatan kelompok berupa aktivitas fisik dan edukasi kesehatan. “Ini manfaat promotif preventif yang bisa dimanfaatkan peserta JKN-KIS penderita penyakit kronis,” imbuh Elke.

Agar bisa terdaftar menjadi peserta prolanis, setiap peserta JKN-KIS diharuskan memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Kalau masuk kategori penderita penyakit kronis, maka petugas di FKTP akan mendaftarkan via aplikasi yang telah tersedia.

“FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, memiliki aplikasi Primary Care (P-Care, Red). Nanti petugas di Fasilitas Kesehatan (Faskes) primer bisa mengentry dan pesertanya terdaftar sebagai peserta prolanis,” ulasnya.

Baca Juga :  Bupati Ra Latif Beri Penghargaan 54 Kades

Selain itu, sambung Elke, peserta baru dari Program Rujuk Balik (PRB) penderita Diabetes Melitus dan Hipertensi secara otomatis juga akan terdaftar sebagai peserta prolanis,” tegasnya.

Elke mengungkapkan, 4.577 jiwa peserta JKN-KIS dari 237 faskes primer se-Madura telah terdaftar sebagai peserta prolanis. Peserta JKN-KIS penderita penyakit kronis yang belum mengikuti prolanis dihimbau memeriksakan diri ke FKTP. “Ini untuk kebaikan peserta JKN sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, Ach. Ghozali, warga Tlanakan menyatakan, prolanis sangat bermanfaat. “Saya kurang lebih dua tahun ikut (Prolanis, Red). Program ini sangat bermanfaat untuk mengontrol kesehatan saya,” tegas penderita Diabetes Mellitus ini. (Misbahul Ulum)

PAMEKASAN – Masyarakat kini memiliki akses lebih luas dalam memperoleh kesehatan yang lebih baik. Sebab, sudah ada Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang merupakan turunan dari program JKN – KIS.

Penyakit kronis penyebab kematian utama di dunia. Penderitanya terus meningkat. Itu hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2018. Pengidap penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi menempati dua peringkat teratas.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan Elke Winasari menuturkan, BPJS Kesehatan telah menggalakkan kegiatan promotif preventif dalam penyelenggaraan program JKN-KIS melalui prolanis.


“Prolanis dijalankan untuk memelihara kesehatan penderita penyakit kronis. Sehingga, bisa mencapai kualitas hidup yang optimal. Timbulnya penyakit komplikasi lebih parah diharapkan bisa dicegah,” ujarnya.

Baca Juga :  Ciduk Tiga Perempuan Dua Pria Sekamar

Dijelaskan, peserta prolanis nantinya akan mendapatkan manfaat pelayanan program berupa konsultasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Pemberian obat tentunya sesuai kebutuhan.

Elke menambahkan, pemeriksaan penunjang dilakukan rutin. Kegiatan kelompok berupa aktivitas fisik dan edukasi kesehatan. “Ini manfaat promotif preventif yang bisa dimanfaatkan peserta JKN-KIS penderita penyakit kronis,” imbuh Elke.

Agar bisa terdaftar menjadi peserta prolanis, setiap peserta JKN-KIS diharuskan memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Kalau masuk kategori penderita penyakit kronis, maka petugas di FKTP akan mendaftarkan via aplikasi yang telah tersedia.

- Advertisement -

“FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, memiliki aplikasi Primary Care (P-Care, Red). Nanti petugas di Fasilitas Kesehatan (Faskes) primer bisa mengentry dan pesertanya terdaftar sebagai peserta prolanis,” ulasnya.

Baca Juga :  Ramai-Ramai Tanam Mangrove secara Swadaya

Selain itu, sambung Elke, peserta baru dari Program Rujuk Balik (PRB) penderita Diabetes Melitus dan Hipertensi secara otomatis juga akan terdaftar sebagai peserta prolanis,” tegasnya.

Elke mengungkapkan, 4.577 jiwa peserta JKN-KIS dari 237 faskes primer se-Madura telah terdaftar sebagai peserta prolanis. Peserta JKN-KIS penderita penyakit kronis yang belum mengikuti prolanis dihimbau memeriksakan diri ke FKTP. “Ini untuk kebaikan peserta JKN sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, Ach. Ghozali, warga Tlanakan menyatakan, prolanis sangat bermanfaat. “Saya kurang lebih dua tahun ikut (Prolanis, Red). Program ini sangat bermanfaat untuk mengontrol kesehatan saya,” tegas penderita Diabetes Mellitus ini. (Misbahul Ulum)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Kafe Mami Muda Ludes Dilalap Api

/