21.5 C
Madura
Tuesday, June 6, 2023

IAIN Madura Lepas KPM Mandiri sejak 1 Juni

Pandemi Covid-19 berefek luar biasa. Utamanya di sektor pendidikan perguruan tinggi. Sejumlah program yang semula dirancang tatap muka, berkelas, dan berkelompok, telah berubah konsep menjadi berjarak dan lebih sederhana.

ONGKY ARISTA UA., Pamekasan, RadarMadura.id

BAGAIMANAPUN persoalannya, kegiatan pendidikan harus tetap berjalan meski di tengah pandemi. Kuliah pengabdian masyarakat (KPM) di IAIN Madura tetap berjalan. Mahasiswa tetap mengabdi di tengah pandemi Covid-19 sejak 1 Juni lalu.

Tahun 2019 lalu, kegiatan KPM IAIN Madura didesain berkelompok. Mereka ditempatkan di suatu wilayah di Madura yang ditunjuk jadi lokasi pengabdian selama sebulan. Peserta KPM pun bebas melakukan aktivitas secara berkelompok, di samping bertanggung jawab secara individu sebagai peserta KPM.

Sementara tahun ini, KPM IAIN Madura dilaksanakan di sekitar rumah peserta. Secara mandiri atau individu. Sasarannya adalah masyarakat di sekitar rumah peserta KPM masing-masing. Mulai dari lingkup RT hingga dusun. Masyarakat yang menjadi sasarannya bisa individu atau kelompok.

Baca Juga :  Pertamina ”Sumbang” Pasien Positif

”Kuliah pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara mandiri. Lokasinya di lingkungan rumah peserta masing-masing. Di sekitar RT atau dusun tempat peserta tinggal,” ungkap Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim kemarin (17/6).

Karena saat ini ibu pertiwi dilanda wabah, maka dalam ruang lingkup dan bentuk kegiatan KPM itu juga dimasukkan unsur kegiatan seputar penanggulangan wabah Covid-19. Selain itu juga terdapat kegiatan penguatan Islam moderat berupa penguatan kemampuan baca tulis Alquran.

Selain itu ada pembinaan ibadah, pembinaan akhlak, gerakan literasi, dan gerakan masjid/musala bersih. Juga gerakan lingkungan bersih, aman, dan tertib. Kemudian, gerakan usaha dan ekonomi syariah serta gerakan penguatan keluarga islami.

Kegiatan pengabdian yang dilakukan mandiri tersebut bisa dipraktikkan dalam bentuk ceramah, mengajar, pendampingan belajar, diskusi, kerja sosial oleh para peserta. Kosim berharap, kendati dalam keterbatasan ruang gerak, KPM IAIN Madura bisa mendorong kemajuan dan perbaikan di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Disdik Pamekasan Bina Peserta OSN melalui Pusdiksains

”Selama Covid-19 berlangsung, pendidikan tidak bisa terlaksana secara optimal. Kuliah diganti jarak jauh. Termasuk KPM, tidak bisa dilakukan normal seperti tahun sebelumnya,” tambahnya.

Dia menambahkan, KPM diformat semacam itu karena IAIN ingin memutus mata rantai persebaran Covid-19. Meski begitu, Kosim berharap KPM ini tetap bisa maksimal dan berkontribusi bagi masyarakat, perguruan tinggi, dan peserta KPM itu sendiri.

Pria kelahiran Sampang itu berharap, mahasiswa tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19. Dalam arti, mahasiswa juga ikut berkontribusi bersama satgas di lingkungannya dalam memutus secara cepat mata rantai persebaran.

”Selama melakukan kegiatan kuliah pengabdian masyarakat ini, saya imbau selalu agar para peserta tetap konsisten menjaga jarak, memakai masker, dan rajin-rajin cuci tangan,” harap Kosim.

Pandemi Covid-19 berefek luar biasa. Utamanya di sektor pendidikan perguruan tinggi. Sejumlah program yang semula dirancang tatap muka, berkelas, dan berkelompok, telah berubah konsep menjadi berjarak dan lebih sederhana.

ONGKY ARISTA UA., Pamekasan, RadarMadura.id

BAGAIMANAPUN persoalannya, kegiatan pendidikan harus tetap berjalan meski di tengah pandemi. Kuliah pengabdian masyarakat (KPM) di IAIN Madura tetap berjalan. Mahasiswa tetap mengabdi di tengah pandemi Covid-19 sejak 1 Juni lalu.


Tahun 2019 lalu, kegiatan KPM IAIN Madura didesain berkelompok. Mereka ditempatkan di suatu wilayah di Madura yang ditunjuk jadi lokasi pengabdian selama sebulan. Peserta KPM pun bebas melakukan aktivitas secara berkelompok, di samping bertanggung jawab secara individu sebagai peserta KPM.

Sementara tahun ini, KPM IAIN Madura dilaksanakan di sekitar rumah peserta. Secara mandiri atau individu. Sasarannya adalah masyarakat di sekitar rumah peserta KPM masing-masing. Mulai dari lingkup RT hingga dusun. Masyarakat yang menjadi sasarannya bisa individu atau kelompok.

Baca Juga :  Eduwisata Mangrove Harus Perhatikan Pengelolaan Sampah

”Kuliah pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara mandiri. Lokasinya di lingkungan rumah peserta masing-masing. Di sekitar RT atau dusun tempat peserta tinggal,” ungkap Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim kemarin (17/6).

Karena saat ini ibu pertiwi dilanda wabah, maka dalam ruang lingkup dan bentuk kegiatan KPM itu juga dimasukkan unsur kegiatan seputar penanggulangan wabah Covid-19. Selain itu juga terdapat kegiatan penguatan Islam moderat berupa penguatan kemampuan baca tulis Alquran.

- Advertisement -

Selain itu ada pembinaan ibadah, pembinaan akhlak, gerakan literasi, dan gerakan masjid/musala bersih. Juga gerakan lingkungan bersih, aman, dan tertib. Kemudian, gerakan usaha dan ekonomi syariah serta gerakan penguatan keluarga islami.

Kegiatan pengabdian yang dilakukan mandiri tersebut bisa dipraktikkan dalam bentuk ceramah, mengajar, pendampingan belajar, diskusi, kerja sosial oleh para peserta. Kosim berharap, kendati dalam keterbatasan ruang gerak, KPM IAIN Madura bisa mendorong kemajuan dan perbaikan di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Lima Jam, 305 Pemudik dari Jakarta Tiba di Kota Keris

”Selama Covid-19 berlangsung, pendidikan tidak bisa terlaksana secara optimal. Kuliah diganti jarak jauh. Termasuk KPM, tidak bisa dilakukan normal seperti tahun sebelumnya,” tambahnya.

Dia menambahkan, KPM diformat semacam itu karena IAIN ingin memutus mata rantai persebaran Covid-19. Meski begitu, Kosim berharap KPM ini tetap bisa maksimal dan berkontribusi bagi masyarakat, perguruan tinggi, dan peserta KPM itu sendiri.

Pria kelahiran Sampang itu berharap, mahasiswa tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19. Dalam arti, mahasiswa juga ikut berkontribusi bersama satgas di lingkungannya dalam memutus secara cepat mata rantai persebaran.

”Selama melakukan kegiatan kuliah pengabdian masyarakat ini, saya imbau selalu agar para peserta tetap konsisten menjaga jarak, memakai masker, dan rajin-rajin cuci tangan,” harap Kosim.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/