PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pamekasan harus bekerja ekstra. Terutama dalam mengawasi pelaksanaan proyek mercusuar dengan anggaran miliaran. Sebab, mepetnya waktu pelaksanaan mengancam kualitas proyek.
Salah satu proyek yang rawan dalam pelaksanaan yakni pembangunan Jalan Pegantenan–Bujur Barat. Pelaksanaan proyek senilai Rp 35 miliar yang bersumber dari APBD 2021 itu sangat mepet. Dengan demikian, keberadaannya sangat rawan penyimpangan.
Sekretaris Komisi III DPRD Pamekasan Rida’i mengatakan, pelaksanaan proyek jalan lintas kecamatan itu rawan. Selain pelaksanaan mepet, yakni hanya tiga bulan kerja, rekanan menurunkan penawaran sangat tinggi.
Informasi yang dirangkum di laman lpse.pamekasankab.go.id, anggaran proyek pembangunan Jalan Pegantenan–Bujur Barat (25) itu mencapai Rp 35 miliar. Pemenang pekerjaan tersebut PT Amin Jaya Karya Abadi dengan nilai kontrak Rp 23,9 miliar.
Dengan demikian, penurunan penawaran untuk pekerjaan tersebut mencapai kurang lebih 33 persen. Penurunan harga yang sangat besar dalam dunia konstruksi, terutama proyek jalan. ”Kalau menurut kami tidak wajar,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Madura (JPRM) kemarin (16/9).
Karena itu, atas nama komisi III pihaknya akan mendorong dinas terkait bekerja ekstra. Dengan begitu, dalam pelaksanaan bisa mengecek secara ketat pekerjaan dari rekanan. ”Karena tidak wajar, harus diawasi ketat,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Teknik PT Amin Jaya Karya Abadi Ripkianto menyatakan keyakinannya menuntaskan pekerjaan pembangunan Jalan Pegantenan–Bujur Barat. Alasannya, untuk teknis di lapangan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para pihak.
”Pekerjaan beronjong dan pasangan batu nanti dibantu warga sekitar. Kebetulan ada yang sanggup kirim batu dan mengerjakan karena kita memang memberdayakan kearifan lokal,” tuturnya.
Dia mengakui, sampai saat ini proyek dimaksud belum ada kontrak. Namun, pihaknya optimistis pekerjaan tersebut dapat diselesaikan tepat waktu. Tentu saja, dengan menambah peralatan yang dibutuhkan di lapangan.
”Seperti ekskavator tidak hanya satu, tapi dua alat, termasuk alat pemadatannya. Optimistis kita bisa selesai, kalaupun lambat, itu karena cuaca,” bebernya.
Soal jaminan kualitas, Rifky memastikan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Sebab, pihaknya tetap berpedoman pada spesifikasi teknis yang ditentukan pihak dinas.
Pekerjaan proyek pembangunan Jalan Pegantenan–Bujur Barat tidak hanya berupa pengaspalan. Selain pengaspalan, ada pemasangan batu untuk tebing penguat jalan. Juga ada penebingan berupa pemasangan beronjong di daerah aliran air.
Sayangnya, Kepala Dinas PUPR Pamekasan Cahya Wibawa belum bisa memberikan tanggapan. Saat dihubungi, dirinya mengaku sedang mengikuti FGD (focus group discussion). Pihaknya meminta konfirmasi via WhatsApp. Namun, pertanyaan koran ini tak juga mendapat jawaban sampai berita ini ditulis. (zid)