PAMEKASAN – Pemerintah Malaysia kembali memulangkan ratusan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur. Puluhan orang itu di antaranya adalah warga Madura.
Kepala UPT P3TKI Disnaker Jawa Timur Budi Raharjo mengatakan, PMI asal Jatim yang dipulangkan berjumlah 189 orang. Dari total itu, 41 orang yang juga ikut dideportasi adalah warga Madura. Perinciannya, Pamekasan 18 orang, Sampang 12 orang, Bangkalan 7 orang, dan Sumenep 4 orang.
Sejak lima hari, seluruh PMI tersebut berada di Medan. Selama berada di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, kesehatan para pekerja diperiksa secara intens. Bahkan, mereka juga di-rapid test.
Setelah ditenyakan sehat, PMI dipulangkan ke Jawa Timur menggunakan jalur udara menuju Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo. Pemulangan itu menggunakan maskapai Citilink. ”Ada dua penerbangan,” katanya.
Para pekerja migran itu tiba di teriminal domestik kemarin (15/4) sekitar pukul 17.20. Kemudian, dilanjutkan pulang ke rumah masing-masing dengan jalur darat. Pemerintah tidak lagi melakukan rapid test karena sudah dilaksanakan di Medan.
Wakil Ketua DPRD Pamekasan Harun Suyitno mengatakan, pemeriksaan terhadap PMI tersebut harus sesuai protokol kesehatan. Apalagi, mereka datang dari Malaysia yang statusnya zona merah.
Kemudian, para PMI itu hanya transit di Medan selama 15 hari. Padahal, sesuai ketentuan, isolasi itu minimal 14 hari selama masa inkubasi. ”Kami harap empat kabupaten, terutama Pamekasan, harus melakukan pemeriksaan intens,” katanya.
Jika dinyatakan sehat, yang bersangkutan dipersilakan pulang dengan catatan harus tetap mematahi protokol kesehatan. Tapi jika ada gejala sakit, bisa dilakukan penanganan lebih lanjut oleh tim medis.
Gelombang pemulangan PMI dari Malaysia cukup padat. Beberapa waktu lalu belasan orang juga tiba di Pamekasan. Ironisnya, mereka langsung pulang hanya setelah menjalani pemeriksaan suhu tubuh. ”Kami minta pemerintah lebih serius mencegah persebaran Covid-19 ini,” katanya.
Jubir Satgas Penanggulangan Bencana Nonalam dan Penanggulanan Covid-19 Achmad Marsuki mengatakan, PMI yang baru datang dari Malaysia di-tracing. Mereka diperiksa di kediaman masing-masing. ”Kami periksa di rumah masing-masing,” tandasnya.