22 C
Madura
Saturday, April 1, 2023

Pengembangan Embung Samiran Rp 25 M Dilelang

PAMEKASAN – Pengembangan Embung Samiran di Desa Kodik, Kecamatan Proppo, Pamekasan, segera digelar. Sejumlah kegiatan yang dianggarkan Rp 25 miliar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dilelang.

Direktur PDAM Pamekasan Agoes Bachtiar mengatakan, pengembangan embung akan segera direalisasikan. Kegiatannya mulai dilelang oleh pemerintah pusat. ”Anggarannya dari pemerintah pusat,” katanya.

Total anggaran yang bakal dikucurkan untuk pengembangan embung itu Rp 25 miliar. Anggaran besar itu akan digunakan untuk pelebaran luas embung dari 1 hektare menjadi 5 hektare. Kemudian, direncanakan ada pembangunan water treatment plant (WTP).

Target pengembangan itu peningkatan jumlah produksi. PDAM menargetkan bisa memproduksi air bersih 100 liter per detik. Peningkatan produksi untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Baca Juga :  Bu Hajah Terjaring Razia Gepeng

Pemerintah juga merencanakan penambahan jumlah pelanggan. Yakni, dari 14 ribu rumah menjadi 22 ribu pelanggan. Pengembangan embung itu diprediksi bisa menambah pelanggan minimal 5 ribu sampai 8 ribu orang. Produksi air melimpah juga membantu performa distribusi air bersih kepada pelanggan.

Agoes mengatakan, jika pengembangan dilaksanakan tahun ini, operasionalnya bisa awal 2020. Cakupan wilayah pelanggan akan diperluas hingga pinggiran kota yang selama ini belum tersentuh.

Pria berkumis itu mengatakan, pengembangan embung memang harus didanai pemerintah pusat. Sebab, kebutuhannya sangat tinggi. Jika hanya mengandalkan APBD, sulit terealisasi. ”Pelayanan akan kami upayakan terus lebih baik,” katanya.

Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Apik mengatakan, rencana pengembangan Embung Samiran itu digagas sejak lama. Namun, sampai sekarang belum terealisasi. Dia berharap, pengembangan itu segera dilakukan agar pelayanan lebih optimal. ”Semoga segera direalisasikan,” katanya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Calon Peserta Olimpiade Sains Nasional

RadarMadura.id mengecek proyek di laman LPSE Kementerian PU. Hanya dua kegiatan yang dilelang. Anggarannya tidak sampai Rp 25 miliar. Yakni, supervisi pengembangan Embung Samiran dengan nilai pagu paket Rp 490.960.000.

Proyek tersebut dalam tahap pembukaan dan evaluasi penawaran. Sebanyak 21 rekanan mengikuti tender itu. Namun, yang memenuhi kualifikasi hanya 12 rekanan. Kemudian, proyek pengembangan embung dengan nilai pagu paket Rp 4.479.950.000. Sebanyak 49 rekanan mengikuti lelang umum tersebut. Tahapannya sampai pada evaluasi administrasi, kualifikasi teknis, dan harga.

PAMEKASAN – Pengembangan Embung Samiran di Desa Kodik, Kecamatan Proppo, Pamekasan, segera digelar. Sejumlah kegiatan yang dianggarkan Rp 25 miliar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dilelang.

Direktur PDAM Pamekasan Agoes Bachtiar mengatakan, pengembangan embung akan segera direalisasikan. Kegiatannya mulai dilelang oleh pemerintah pusat. ”Anggarannya dari pemerintah pusat,” katanya.

Total anggaran yang bakal dikucurkan untuk pengembangan embung itu Rp 25 miliar. Anggaran besar itu akan digunakan untuk pelebaran luas embung dari 1 hektare menjadi 5 hektare. Kemudian, direncanakan ada pembangunan water treatment plant (WTP).


Target pengembangan itu peningkatan jumlah produksi. PDAM menargetkan bisa memproduksi air bersih 100 liter per detik. Peningkatan produksi untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Calon Peserta Olimpiade Sains Nasional

Pemerintah juga merencanakan penambahan jumlah pelanggan. Yakni, dari 14 ribu rumah menjadi 22 ribu pelanggan. Pengembangan embung itu diprediksi bisa menambah pelanggan minimal 5 ribu sampai 8 ribu orang. Produksi air melimpah juga membantu performa distribusi air bersih kepada pelanggan.

Agoes mengatakan, jika pengembangan dilaksanakan tahun ini, operasionalnya bisa awal 2020. Cakupan wilayah pelanggan akan diperluas hingga pinggiran kota yang selama ini belum tersentuh.

Pria berkumis itu mengatakan, pengembangan embung memang harus didanai pemerintah pusat. Sebab, kebutuhannya sangat tinggi. Jika hanya mengandalkan APBD, sulit terealisasi. ”Pelayanan akan kami upayakan terus lebih baik,” katanya.

- Advertisement -

Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Apik mengatakan, rencana pengembangan Embung Samiran itu digagas sejak lama. Namun, sampai sekarang belum terealisasi. Dia berharap, pengembangan itu segera dilakukan agar pelayanan lebih optimal. ”Semoga segera direalisasikan,” katanya.

Baca Juga :  Jumlah Terbatas, Peran Pendamping Desa Kurang Maksimal

RadarMadura.id mengecek proyek di laman LPSE Kementerian PU. Hanya dua kegiatan yang dilelang. Anggarannya tidak sampai Rp 25 miliar. Yakni, supervisi pengembangan Embung Samiran dengan nilai pagu paket Rp 490.960.000.

Proyek tersebut dalam tahap pembukaan dan evaluasi penawaran. Sebanyak 21 rekanan mengikuti tender itu. Namun, yang memenuhi kualifikasi hanya 12 rekanan. Kemudian, proyek pengembangan embung dengan nilai pagu paket Rp 4.479.950.000. Sebanyak 49 rekanan mengikuti lelang umum tersebut. Tahapannya sampai pada evaluasi administrasi, kualifikasi teknis, dan harga.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/