PAMEKASAN – Harga tembakau saat ini mencekik petani. Namun, mereka tak berdaya. Pemerintah pun tak bisa diharapkan.
Sampai saat ini, masih banyak tembakau yang belum masuk masa panen. Misalnya, di Desa/Kecamatan Proppo. Petani di sana khawatir harga tembakau kian anjlok.
Salah seorang petani tembakau di Desa Proppo, Kecamatan Proppo, Abd. Ramli menuturkan, ada sebagian petani yang belum panen tembakau. ”Di sini ada yang baru rajang dan beberapa ada yang belum panen,” tuturnya kemarin (14/10).
Dia dan petani di desanya mengeluhkan rendahnya harga tembakau. ”Kalau sudah agak terlambat dan jualnya belakangan pasti harganya murah, tapi mau bagaimana lagi,” ujar bapak dua anak tersebut.
Di tempat terpisah, bandol Gudang Grendel Abd. Kholisin mengatakan bahwa penjualan tembakau minim. ”Sekarang yang masuk gudang atau yang keluar dari petani kebanyakan daun pucuk,” terangnya.
Menurut dia, untuk daerah Pamekasan yang masih berlanjut penjualan pucuknya dari daerah pantai utara. ”Untuk daerah Pamekasan ke utara sudah tinggal pucuk,” jelasnya kepada RadarMadura.id kemarin.
Sementara itu, tembakau yang masih ada tersebut dari daerah Sumenep dan Sampang. Pembelian tembakau oleh pihak gudang dan prabrikan, kata Abd. Kholisin, akan berakhir Oktober. Dia menyadari satu bulan ke depan masih ada petani yang panen tembakau. ”Tapi, tidak akan banyak,” tandasnya. (c2)