PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Kasus Covid-19 di Pamekasan kali pertama terjadi pada 29 Maret 2020. Artinya, 16 hari lagi genap setahun menyerang. Namun, bencana nonalam itu belum teratasi.
Per 12 Maret lalu, kasus positif Covid-19 sebanyak 1.129 orang. Perinciannya, 1.007 orang sembuh, 86 orang meninggal, dan 36 orang menjalani isolasi medis. Pemerintah merealisasikan vaksinasi. Namun, hasilnya belum diketahui.
Ketua Tim Penanganan Covid-19 Internal RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan Syaiful Hidayat menjelaskan, vaksinasi Covid-19 belum berefek pada penekanan persebaran Covid-19. Sebab, tujuan vaksin itu untuk membentuk herd immunity.
Sementara, herd immunity itu baru bisa dilihat jika 70 persen dari total jumlah penduduk divaksin. ”Tinggal dihitung, di Pamekasan sudah berapa orang yang berhasil divaksin dari total penduduk yang ada,” katanya kemarin (13/3).
Jumlah warga yang divaksin belum sampai 70 persen dari total penduduk. Akibatnya, hasil vaksinasi belum terlihat. Bahkan, persebaran Covid-19 masih berjalan. ”Prokes tetap jadi hal utama untuk mencegah Covid-19,” katanya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura, jumlah penduduk Pamekasan sekitar 900 ribu jiwa. Sementara vaksinasi tahap pertama hanya menyasar 3.120 orang dan gelombang kedua hanya sekitar 5.150 orang. (ky)