PAMEKASAN – Sebanyak tiga juta surat suara (SS) tiba di Pamekasan. Kini muncul dorongan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan untuk mempekerjakan warga lokal pada pelipatan SS.
Aktivis Lembaga Kajian Kebijakan Pemerintah (LKKP) Zahrul Anam mengatakan, pemilu raya merupakan pesta rakyat. Seluruh masyarakat harus merasakan manfaat dari pergelaran pesta demokrasi lima tahunan itu.
Salah satunya, banyaknya tenaga kerja yang diserap KPU dalam menyiapkan logistik pemilu. Di antaranya pada proses pelipatan SS. Penyelenggara harus memanfaatkan warga sekitar untuk mengerjakan pelipatan tersebut.
Dengan demikian, rasa memiliki dan mengamankan dokumen negara itu muncul dengan sendiri di hati masyarakat. Pelipatan SS tidak membutuhkan kemampuan khusus, semua orang bisa mengerjakan.
Anam menyampaikan, pada pilkada tahun lalu, sortir dan pelipatan SS tidak murni dikerjakan warga lokal. Penyelenggara pemilu melibatkan warga luar Pamekasan. ”Seharusnya, murni dikerjakan warga Pamekasan,” ujarnya kemarin (13/2).
Harapannya, warga mendapat keuntungan secara finansial dari penyelenggaraan pemilu tersebut. Dampaknya mampu mendongkrak angka partisipasi jika warga dilibatkan dalam tahapan pemilu.
Anam meminta KPU Pamekasan melibatkan warga lokal dalam menyiapkan tahapan pemilu itu. Jika perlu, warga berkebutuhan khusus dilibatkan dalam pelipatan SS tersebut.
Ketua KPU Pamekasan Moh. Hamzah mengatakan, sortir dan pelipatan SS belum ditentukan. Internal komisioner bakal menggelar rapat pleno untuk menentukan jadwal kegiatan tersebut. ”Nanti kami rapatkan dulu,” katanya singkat.