PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2022 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan masih rendah. Hingga triwulan kedua, baru 27 persen dana yang berhasil diserap untuk beberapa program.
Minimnya anggaran yang berhasil diserap mendapat sorotan Wabup Pamekasan Fattah Jasin. Hal tersebut disampaikan orang nomor dua di lingkungan pemerintahan itu saat berkunjung ke Dinkes Pamekasan pekan lalu.
Seharusnya, serapan APBD masing-masing instansi pemerintahan mencapai 50 persen di pertengahan tahun. Dengan demikian, anggaran terserap maksimal. ”Ini masih kecil angkanya untuk sekelas instansi kesehatan, tidak sampai separo yang berhasil diserap,” ujarnya.
Karena itu, mantan kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pamekasan itu menambahkan, dinkes harus bisa mengoptimalkan berbagai program fisik maupun nonfisik. Dengan begitu, anggaran terserap maksimal.
Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin mengaku, serapan anggaran APBD tersebut sudah cukup tinggi. Sebab, beberapa kegiatan nonfisik belum terlaksana. Sementara program rutin bisa diserap hampir setiap bulan.
Tahun ini instansi kesehatan tersebut mendapat anggaran lebih dari Rp 192 miliar. Jumlah tersebut juga dibagi ke seluruh puskesmas di Pamekasan. Sementara untuk dua RSUD masing-masing Rp 143 miliar dan Rp 15 miliar.
Mantan Kabid Layanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Pamekasan itu optimistis serapan anggaran bisa maksimal di akhir tahun. Terlebih, beberapa kegiatan fisik sudah dimulai. ”Kita pacu puskesmas dan dinas untuk meningkatkan serapan,” pungkasnya. (afg/han)