PAMEKASAN – Kantor Imigrasi Kelas III Pamekasan memiliki aplikasi baru untuk antrean paspor secara online. Aplikasi layanan tersebut diterapkan bersamaan dengan Hari Bakti Imigrasi Ke-69 Sabtu (26/1). Aplikasi baru itu bisa mempercepat pelayanan dan bebas calo.
Kepala Imigrasi Kelas III Pamekasan Usman, S.H., M.Hum. mengatakan, pihaknya menerapkan aplikasi baru dalam memberikan pelayanan antrean paspor. Aplikasi tersebut bisa mempercepat pelayanan pembuatan paspor dan bebas calo.
Aplikasi itu berfungsi mempermudah masyarakat membuat paspor. Aplikasi ini lebih mudah daripada aplikasi sebelumnya. Aplikasi sebelumnya ada jeda dari waktu pendaftaran hingga pembuatan paspor. ”Aplikasi yang sekarang, pemohon bisa langsung mendaftar dan membuat passpor pada hari itu juga,” jelasnya kemarin (12/2).
Namun dalam aplikasi yang baru ini, jumlah pemohon dibatasi. Tiap keluarga hanya bisa mendaftarkan lima anggota keluarga. Pemohon bisa mendaftar kembali setelah sebulan dari pendaftaran pertama.
Pemohon tidak bisa mendaftar lagi jika masih dalam jangka waktu 30 hari. Itu dilakukan untuk menghindari percaloan. Tiap pemohon dilayani sesuai dengan nama yang didaftarkan. Yang bukan anggota keluarga tidak boleh mendaftarkan orang lain dan harus sesuai dengan kartu keluarga (KK).
”Aplikasi ini bisa diunduh di PlayStore. Sekarang masyarakat sudah banyak yang menggunakan HP Android. Jadi, bisa lebih mudah. Tinggal unduh aplikasinya, kemudian daftar,” terangnya.
Usman menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Jika terdapat kekurangan pada aplikasi tersebut, pihaknya akan menyempurnakan.
”Memang begitu diluncurkan masyarakat banyak mengeluh. Ketika mencoba mendaftar dengan palikasi yang lama ternyata tidak bisa. Makanya, kami siapkan petugas khusus untuk memberikan pemahaman terkait proses pelayanan yang baru. Sekarang sudah banyak yang mengerti,” tuturnya.
Untuk memaksimalkan layanan dalam pembuatan paspor, pihaknya memberikan pendampingan kepada pemohon. Pihaknya berharap dukungan dari berbagai pihak agar program layanan tersebut berjalan dengan baik.
”Misalnya, ada keluarga yang mengerti internet, bisa minta tolong ke tetangga yang lebih paham. Atau pemohon bisa datang langsung ke kantor imigrasi. Petugas kami siap membantu,” ucap Usman. (bil)