PAMEKASAN – Untuk mensterilkan calo, kantor Imigrasi Kelas III Pamekasan menerapkan sistem pengamanan berlapis dan pendaftaran online. Pemohon paspor tidak perlu antre mengambil nomor antrean.
Meski lingkungan kantor sudah steril, namun di luar kantor masih terindikasi banyak calo berkeliaran. Hal itu, membuat geram Kasubsi Teknologi Informasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Redi Restuanto.
Menurut Redi Restuanto, penjagaan di lingkungan kantornya sudah diperketat. “Tapi kalau calo yang mangkal di warung depan kantor, kita tidak punya hak menindak. Karena mereka berada di luar kantor,” katanya.
Dijelaskan, modus calo dulu menjual nomor antre seharga Rp 200 sampai Rp 300 ribu. “Setelah sistem pendaftaran online diterapkan, cara calo kini berpura-pura membantu pemohon paspor yang ingin mendaftar secara online,” ungkap Redi Restuanto.
Dijelaskan, kantor Imigrasi Kelas III Pamekasan sudah menyediakan pos informasi. Petugas akan memberi tahu cara mendaftar secara online hingga paspor selesai. Termasuk, membantu pemohon paspor yang tidak bisa mengakses internet.
“Bagi pemohon paspor yang nggak ngerti pakai internet, silahkan datang ke kantor. Kita nggak cuma ngasih informasi saja. Tapi, akan membantu mendaftarkan sampai dapat nomor antrean. Jadi ngapain nyuruh orang yang di warung-warung itu,” paparnya.
Ditegaskan, ada tiga petugas stand by setiap hari di pos informasi. Petugas wajib menjawab semua pertanyaan dan permasalahan pemohon. “Kalau masalahnya gak bisa diselesaikan petugas, saya sendiri siap membantu,” janjinya.
Redi Restuanto mengimbau kepada masyarakat datang sendiri ke kantor Imigrasi Kelas III Pamekasan. “Jangan beranggapan bikin paspor itu susah dan ribet. Kami siap memberikan pelayanan prima. Jangan pakai calo, rugi bayar mahal,” ingatnya. (Herlina Trisukma)