21.2 C
Madura
Tuesday, June 6, 2023

Minta Antisipasi Bocoran PAD Pasar

PAMEKASAN – Komisi II DPRD Pamekasan meminta dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) memperhatikan kondisi falisitas umum (fasum) pasar tradisional. Wakil rakyat juga mengingatkan agar perolehan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi tak bocor.

Anggota Komisi II DPRD Pamekasan Harun Suyitno meminta disperindag aktif mengawali kinerja pengelola pasar. Dengan demikian, fasum dirawat dan dijaga dengan baik.

Pengawasan terhadap petugas pasar juga perlu diperhatikan. Tujuannya, mengantisipasi terjadinya kebocoran PAD. ”Intinya, fasilitas umum yang ada di pasar harus terawat dengan baik,” sarannya.

Plt Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Pamekasan Imam Hidajat mengatakan, ada tiga belas pasar tradisional yang tersebar di seluruh kecamatan. Semua fasilitas seperti toilet umum sudah tersedia.

Baca Juga :  Jalan Lingkar di Pamekasan Tak Bisa Realisasi Tahun Ini

Hanya, ada satu pasar yang belum disediakan toilet. Yakni, pasar di Desa Batu Bintang, Kecamatan Batumarmar. Di pasar tersebut dinilai tidak terlalu membutuhkan toilet karena tidak buka tiap hari.

”Semua sudah dilengkapi toilet di masing-masing pasar. Hanya di Pasar Batu Bintang yang belum. Bukanya hanya seminggu sekali,” ujarnya kemarin (10/2).

Menurut dia, semua toilet sudah dimanfaatkan dengan baik. Setiap toilet ada petugas khusus yang merawat sekaligus menarik retribusi. Rata-rata warga yang menggunakan toilet ditarik Rp 1.000.

Petugas toilet pasar harus menyetorkan retrebusi dalam watu 1 kali 24 jam. Mereka harus memberikan laporan tentang kondisi fisik toilet. Dengan begitu, target retribusi bisa tercapai.

Baca Juga :  Kejari Janji Awasi Penggunaan APBD

”Saya belum update target retribusi untuk tahun ini. Yang jelas, setiap tahun targetnya naik. Retribusi yang masuk langsung disetor ke kantor disperindag,” terangnya. (bil)

PAMEKASAN – Komisi II DPRD Pamekasan meminta dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) memperhatikan kondisi falisitas umum (fasum) pasar tradisional. Wakil rakyat juga mengingatkan agar perolehan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi tak bocor.

Anggota Komisi II DPRD Pamekasan Harun Suyitno meminta disperindag aktif mengawali kinerja pengelola pasar. Dengan demikian, fasum dirawat dan dijaga dengan baik.

Pengawasan terhadap petugas pasar juga perlu diperhatikan. Tujuannya, mengantisipasi terjadinya kebocoran PAD. ”Intinya, fasilitas umum yang ada di pasar harus terawat dengan baik,” sarannya.


Plt Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Pamekasan Imam Hidajat mengatakan, ada tiga belas pasar tradisional yang tersebar di seluruh kecamatan. Semua fasilitas seperti toilet umum sudah tersedia.

Baca Juga :  Bamus DPRD Pamekasan Jadwalkan Pembentukan Pansus Pengisian Wabup

Hanya, ada satu pasar yang belum disediakan toilet. Yakni, pasar di Desa Batu Bintang, Kecamatan Batumarmar. Di pasar tersebut dinilai tidak terlalu membutuhkan toilet karena tidak buka tiap hari.

”Semua sudah dilengkapi toilet di masing-masing pasar. Hanya di Pasar Batu Bintang yang belum. Bukanya hanya seminggu sekali,” ujarnya kemarin (10/2).

Menurut dia, semua toilet sudah dimanfaatkan dengan baik. Setiap toilet ada petugas khusus yang merawat sekaligus menarik retribusi. Rata-rata warga yang menggunakan toilet ditarik Rp 1.000.

- Advertisement -

Petugas toilet pasar harus menyetorkan retrebusi dalam watu 1 kali 24 jam. Mereka harus memberikan laporan tentang kondisi fisik toilet. Dengan begitu, target retribusi bisa tercapai.

Baca Juga :  Dukung K-2 Jadi ASN, DPRD Pamekasan Surati Presiden

”Saya belum update target retribusi untuk tahun ini. Yang jelas, setiap tahun targetnya naik. Retribusi yang masuk langsung disetor ke kantor disperindag,” terangnya. (bil)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/