PAMEKASAN – Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melalui UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja (PSBR) Pamekasan menggelar layanan dukungan psikososial (LDP) bagi anak dalam keluarga korban Covid-19. Kegiatan yang diikuti 25 anak dan 18 pendamping korban Covid-19 itu dilaksanakan di aula kantor Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan kemarin (9/8).
Kadinsos Jatim Alwi mengatakan, pihaknya telah memerintahkan 30 UPT yang tersebar di Jatim untuk memberikan LDP. Sekaligus melakukan pendataan kebutuhan baik jangka pendek maupun jangka panjang anak-anak terdampak covid.
”Kegiatan LDP ini akan berlanjut dengan pendataan lanjutan dan pendampingan ke rumah korban. Tujuannya, data yang diperoleh komplet,” terangnya.
Kepala UPT PSBR Pamekasan Pinky Hidayati mengatakan, program tersebut merupakan wujud kehadiran pemerintah bagi anak-anak yang salah satu atau kedua orang tuanya jadi korban Covid-19. ”Melalui Dinsos Jatim, Ibu Gubernur menyampaikan bahwa anak-anak terdampak covid tidak boleh putus pendidikannya dan terhambat pemenuhan kebutuhan dasarnya,” terangnya.
istri KH Imron Abd Fattah itu berharap, anak-anak yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19 tidak patah semangat. Menurut dia, ujian hidup itu harus dijadikan motivasi dan bukti sebagai anak-anak pilihan yang kuat dan bisa mengubah keadaan.
”Mereka harus segera bangkit dan menyusun rencana untuk menyongsong masa depan,” katanya.
Dia mengatakan, bagi anak-anak usia 15–21 tahun yang ingin mendalami keterampilan dasar membuka usaha akan dibantu. Seperti menjahit, border, batik, dan otomotif motor. Bagi yang berminat, bisa langsung mendaftar. ”Sementara anak-anak usia sekolah akan dibantu untuk ditampung di unit pelayanan terpadu di Sumenep dan Bangkalan,” tutup Pinky.
Kepala Dinas Sosial Pamekasan Moch. Tarsun mengatakan, 25 anak dan 18 pendamping itu hanya sebagian kecil dari data yang ada di Pamekasan. Masih banyak anak-anak yang belum bisa dihadirkan. Sebab, menyembunyikan informasi bahwa ada keluarganya yang meninggal karena Covid-19.
”Kami akan terus bergerak mencari data anak-anak terdampak covid. Sehingga, mereka dapat meneruskan pendidikan dan tidak menjadi remaja yang telantar,” tutupnya. (bam/rus)