21.4 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Dua Kilometer Jalan Ditanami Pohon Pisang

PAMEKASAN – Jalan kabupaten di Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, ditutup warga Minggu (8/4). Mereka kecewa lantaran jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki. Kondisi jalan alternatif dari Pakong menuju Kecamatan Kadur tersebut rusak parah.

Sebagai bentuk kekecewaan, jalan tersebut ditanami pohon pisang hingga sepanjang 2 kilometer. Aksi itu digelar agar mendapatkan respons dari Pemkab Pamekasan. Tuntutan warga yaitu jalan tersebut segera diperbaiki.

Samsuri, 38, warga Desa Klompang Timur, kecewa lantaran jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki. ”Aksi ini kami gelar agar pemerintah segera memperbaiki. Jalan ini sudah bertahun-tahun rusak,” keluhnya.

Jika tidak ada respons, lanjut  Samsuri, warga akan melakukan aksi besar-besaran. Warga meminta pemkab segera memperbaiki jalan tersebut. ”Jika tidak ada respons, kami  akan unjuk rasa. Bahkan, jalan tersebut akan kami rusak sekalian untuk dijadikan kali,” ancamnya.

Baca Juga :  KPU Pamekasan Pastikan Pengiriman Logistik Pemilu Selesai 14 April

Kepala Desa Klompang Timur Erfan Efendi mengatakan, jalan rusak yang ditanami pohon pisang oleh warga itu panjangnya sekitar 2 kilometer. Kerusakan paling parah di tanjakan. Saking parahnya kerusakan, mobil tidak bisa lewat. ”Perbaikan jalan tersebut telah diusulkan pada 2016. Tapi, belum ada respons,” terangnya.

Dia menyebutkan, kerusakan jalan memicu terjadinya kecelakaan. Seperti anak-anak sekolah yang jatuh saat melintas di jalan rusak tersebut. ”Kami tidak bisa memperbaiki jalan rusak menggunakan dana desa. Sebab, jalan tersebut merupakan jalan kabupaten,” jelasnya.

Erfan Efendi menyatakan, jalan tersebut sebenarnya pernah dilakukan perbaikan tambal sulam pada 2014. Pada 2015 juga dilakukan perbaikan namun hanya sebagian. Tahun ini, jalan kembali rusak parah.

Baca Juga :  Jangan Tunggu Sakit Parah untuk Jadi Peserta JKN-KIS

Atas nama pemerintah desa, dia berharap agar secepatnya pemkab merespons tuntutan warga. Kalau direspons, akan berdampak positif baik bagi kelancaran tansportasi, perekonomian, dan pendidikan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pamekasan Totok Hartono menjelaskan, jalan tersebut memang direncanakan untuk diperbaiki. Saat ini masih menunggu waktu. ”Sudah masuk di renja (rencana kerja) 2018. Bertahap dan berkesinambungan. Harap bersabar,” ucapnya.

 

PAMEKASAN – Jalan kabupaten di Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, ditutup warga Minggu (8/4). Mereka kecewa lantaran jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki. Kondisi jalan alternatif dari Pakong menuju Kecamatan Kadur tersebut rusak parah.

Sebagai bentuk kekecewaan, jalan tersebut ditanami pohon pisang hingga sepanjang 2 kilometer. Aksi itu digelar agar mendapatkan respons dari Pemkab Pamekasan. Tuntutan warga yaitu jalan tersebut segera diperbaiki.

Samsuri, 38, warga Desa Klompang Timur, kecewa lantaran jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki. ”Aksi ini kami gelar agar pemerintah segera memperbaiki. Jalan ini sudah bertahun-tahun rusak,” keluhnya.


Jika tidak ada respons, lanjut  Samsuri, warga akan melakukan aksi besar-besaran. Warga meminta pemkab segera memperbaiki jalan tersebut. ”Jika tidak ada respons, kami  akan unjuk rasa. Bahkan, jalan tersebut akan kami rusak sekalian untuk dijadikan kali,” ancamnya.

Baca Juga :  KPU Pamekasan Pastikan Pengiriman Logistik Pemilu Selesai 14 April

Kepala Desa Klompang Timur Erfan Efendi mengatakan, jalan rusak yang ditanami pohon pisang oleh warga itu panjangnya sekitar 2 kilometer. Kerusakan paling parah di tanjakan. Saking parahnya kerusakan, mobil tidak bisa lewat. ”Perbaikan jalan tersebut telah diusulkan pada 2016. Tapi, belum ada respons,” terangnya.

Dia menyebutkan, kerusakan jalan memicu terjadinya kecelakaan. Seperti anak-anak sekolah yang jatuh saat melintas di jalan rusak tersebut. ”Kami tidak bisa memperbaiki jalan rusak menggunakan dana desa. Sebab, jalan tersebut merupakan jalan kabupaten,” jelasnya.

Erfan Efendi menyatakan, jalan tersebut sebenarnya pernah dilakukan perbaikan tambal sulam pada 2014. Pada 2015 juga dilakukan perbaikan namun hanya sebagian. Tahun ini, jalan kembali rusak parah.

Baca Juga :  Warga Tetap Harus Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19
- Advertisement -

Atas nama pemerintah desa, dia berharap agar secepatnya pemkab merespons tuntutan warga. Kalau direspons, akan berdampak positif baik bagi kelancaran tansportasi, perekonomian, dan pendidikan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pamekasan Totok Hartono menjelaskan, jalan tersebut memang direncanakan untuk diperbaiki. Saat ini masih menunggu waktu. ”Sudah masuk di renja (rencana kerja) 2018. Bertahap dan berkesinambungan. Harap bersabar,” ucapnya.

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/