PAMEKASAN – Jumlah koleksi di Museum Mandilaras Pamekasan belum ada perubahan. Sejak dua tahun terakhir tak ada tambahan koleksi baru. Selain itu, sebagian koleksi tidak dipajang secara terbuka.
Moh. Mahsus, pengunjung asal Desa Larangan Tokol mengatakan, tambahan koleksi baru sangat penting menambah pengetahuan tentang benda-benda bersejarah. Selain itu, bisa menarik masyarakat untuk berkunjung.
”Kalau ada koleksi baru, masyarakat pasti akan penasaran untuk melihatnya. Dengan begitu, mereka akan berkunjung ke museum untuk mengetahui sejarahnya. Makanya, penting untuk menambah koleksi,” katanya Jumat (7/12).
Selain itu, koleksi yang ada di museum harus terus dijaga dan dirawat. Sebab, jika tidak dirawat, khawatir akan cepat rusak. Benda yang mengandung sejarah perlu diekspos kepada masyarakat umum sehingga dapat diketahui secara luas.
”Masyarakat Pamekasan sendiri ada yang belum tahu benda-benda peninggalan sejarah. Pemerintah harus mampu menarik masyarakat agar berkunjung museum,” ujarnya kepada RadarMadura.id.
Juru Pelihara Museum Mandilaras, Maulidi, mengungkapkan, saat ini jumlah koleksi yang ada di museum sebanyak 444. Sebagian dari benda-benda tersebut dikumpulkan dari hibah masyarakat. Masyarakat yang memiliki benda-benda kuno menghibahkannya ke museum.
Kendati demikian, benda-benda yang ada di museum tidak semua dipajang secara terbuka. Sebab, tempatnya tidak memadai. Selain karena ruangannya sempit, etalase yang dijadikan tempat koleksi juga tidak cukup.
”Sebagian ada yang disimpan. Seperti baju adat Marlena dan Sakera. Tempatnya tidak ada, jadi untuk sementara disimpan dulu. Nanti kalau ada tempat yang layak, pasti dipajang lagi,” tuturnya. (bil)