PAMEKASAN – Tembakau punya tempat tersendiri bagi kebanyakan petani di Pamekasan. Khususnya di Kecamatan Tlanakan. Kendati harganya murah, tapi petani masih giat. Mereka berharap pemerintah bisa mendongkrak harga daun emas itu.
Abd. Hanif, 52, warga Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan, mengaku, tiap musim pasti menanam tembakau. ”Saya punya tanah, kalau tidak dibuat menanam, rugi juga,” kata bapak tiga anak itu kemarin (7/9).
Hal senada disampaikan Hatip, warga Desa Larangan Slampar. Dia menanam tembakau saat musim tanam. Terkait harga murah, menurutnya itu risiko petani.
”Sekarang harga tembakau murah, saya sudah telanjur menanam. Karena saat pertama kali menanam kan tidak diketahui nanti harganya,” tuturnya.
Sementara di Desa Ceguk, M. Mukti berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib petani tembakau. Misalnya dengan mendorong naiknya harga termbakau. ”Kan sudah ada demo, berarti harga tembakau memang murah,” ucapnya. (c2)
PAMEKASAN – Tembakau punya tempat tersendiri bagi kebanyakan petani di Pamekasan. Khususnya di Kecamatan Tlanakan. Kendati harganya murah, tapi petani masih giat. Mereka berharap pemerintah bisa mendongkrak harga daun emas itu.
Abd. Hanif, 52, warga Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan, mengaku, tiap musim pasti menanam tembakau. ”Saya punya tanah, kalau tidak dibuat menanam, rugi juga,” kata bapak tiga anak itu kemarin (7/9).
Hal senada disampaikan Hatip, warga Desa Larangan Slampar. Dia menanam tembakau saat musim tanam. Terkait harga murah, menurutnya itu risiko petani.
”Sekarang harga tembakau murah, saya sudah telanjur menanam. Karena saat pertama kali menanam kan tidak diketahui nanti harganya,” tuturnya.
Sementara di Desa Ceguk, M. Mukti berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib petani tembakau. Misalnya dengan mendorong naiknya harga termbakau. ”Kan sudah ada demo, berarti harga tembakau memang murah,” ucapnya. (c2)
