PAMEKASAN – Beras bantuan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat mendapat sorotan tajam dari DPRD Pamekasan. Bahan pangan tersebut dinilai tidak layak konsumsi. Secara lisan, buruknya kualitas beras itu dilaporkan ke Mensos Idrus Marham beberapa waktu lalu oleh dewan.
Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Mohammad Sahur mengatakan, beberapa waktu lalu wakil rakyat menggelar inspeksi mendadak ke gudang Bulog. Hasilnya, ditemukan beras tidak layak konsumsi. Beras yang bakal diberikan kepada masyarakat miskin itu kondisinya hancur.
Warnanya menghitam dan bau apak. Sebagai bukti bahwa beras itu tidak layak konsumsi, dewan menyita satu karung. Hasil sitaan itu bakal dibawa ke Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai alat bukti.
Pemerintah diharapkan memperbaiki kualitas beras bantuan kepada masyarakat miskin tersebut. ”Kondisinya sangat tidak layak konsumsi,” katanya Rabu (7/3).
Sahur mengatakan, rastra yang bakal diberikan kepada masyarakat itu wajib diganti. Sesuai kajian dewan, beras itu sangat tidak layak. Bahkan, dinilai lebih cocok dijadikan pakan ternak ayam.
Secara lisan, kualitas beras yang sangat tidak layak itu dilaporkan ke Mensos Idrus Marham ketika berkunjung ke Pamekasan pekan lalu. Arahan dari menteri, lanjut Sahur, bukti beras dibawa ke Kemensos.
Dari bukti yang dibawa wakil rakyat Pamekasan, Sekretaris DPP Golkar itu bakal menindaklanjuti. ”Pekan depan kami akan berangkat ke Jakarta untuk melaporkan kondisi beras yang sangat tidak layak itu,” katanya.
Sahur mengatakan, salah satu kriteria beras bantuan yang diberikan kepada masyarakat berkualitas medium. Secara fisik, kondisi beras hanya patah sedikit. Tetapi, warnanya tidak hitam dan tidak berbau.
Dugaan sementara, beras yang ada di gudang Bulog itu tidak sesuai standar. Dengan demikian, dinilai penting untuk melapor ke Kemensos agar ditindaklanjuti secara serius oleh pemerintah pusat selaku pemilik program.
Kepala Bulog Sub Divre XII Madura M. Syafarudin Arief mengatakan, tidak semua rastra jelek. Beras yang diberikan kepada masyarakat itu harus kualitas medium. Adanya beras yang kondisinya hancur dia tidak menampik. Tetapi, beras yang kualitasnya kurang bagus itu tidak dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). ”Sebelum didistribusikan, kami pilah dulu,” katanya.
Arief menyampaikan, Bulog sangat terbuka. Jika ada beras yang dinilai tidak layak konsumsi bisa dikembalikan dan mengganti dengan yang lebih baik. ”Meskipun sudah sampai di KPM, tetapi kualitasnya dinilai kurang baik, silakan kembalikan. Kami akan ganti,” tandasnya.