PAMEKASAN – Pembangunan kawasan industri hasil tembakau (KIHT) di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, berlanjut. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan mulai mengecek harga item yang dibutuhkan.
Kepala Disperindag Pamekasan Achmad Sjaifudin menyampaikan, pemerintah menyiapkan dana senilai Rp 12,5 miliar. Anggaran yang lumayan besar itu akan digunakan untuk pembangunan lanjutan KIHT.
Di antaranya, pembangunan gerbang utama, pemenuhan kebutuhan listrik, dan beberapa kebutuhan lainnya. Diupayakan, anggaran tersebut sudah bisa mengakomodasi semua kebutuhan. ”Mohon doanya semoga bisa finis tahun ini,” katanya kemarin (7/2).
Sjaifudin mengatakan, beberapa harga barang naik. Jika anggaran yang disediakan kurang, akan diajukan kembali melalui APBD Perubahan.
”Sekarang banyak yang mahal, dan juga tidak mungkin kami memasang nominal yang sama dengan tahun sebelumnya. Makanya saat ini masih dilakukan perhitungan ulang,” katanya.
Disperindag akan berkoordinasi dengan para pengusaha rokok. Harapannya, setelah fasilitas itu dibangun, benar-benar dimanfaatkan. Sjaifudin khawatir pembangunan di lahan seluas 2,5 hektare itu sia-sia jika tidak ada yang menempati. ”Nanti kami akan buat MoU dengan perusahan rokok yang sudah beroperasi,” katanya.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Moh. Ali mengungkapkan, perihal pembangunan KIHT tidak tuntas tahun lalu. Diharapkan, pada tahun anggaran 2023 semua fasilitas yang akan dibangun tuntas. ”Kalau pembangunan selesai, produsen rokok bisa segera menempati,” terangnya. (ail/pen)