PAMEKASAN – Stok beras di gudang bulog melimpah. Totalnya 5.800 ton. Perum Bulog Kantor Cabang Madura kebingungan menyalurkan beras tersebut. Sebab, jalur distribusinya minim.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Madura A. Faizal Ashari Rambe mengklaim kualitas beras aman karena hasil pengadaan tahun ini. Stok beras tersebut akan diperuntukkan kebutuhan distribusi tahun depan.
Faizal menuturkan bahwa distribusi beras bulog paling masif melalui bantuan sosial (bansos) beras untuk keluarga sejahtera (rastra). ”Bansos rastra sudah selesai,” ujarnya kemarin (3/11).
Distribusi beras bulog selama ini untuk rastra. ”Harapan terbesar saluran beras kami memang bansos rastra itu. Kalau tidak itu berat bagi bulog,” ungkap Faizal.
Di sisi lain, perum bulog berkewajiban menyerap beras petani. Untuk itu, perum bulog memerlukan jalur distribusi. ”Kalau bansos rastra itu tidak ada, ke mana saluran distribusinya nanti,” katanya.
Sementara itu, operasi pasar sebagai saluran kecil distribusi beras yang dilakukan bulog belum maksimal. Saluran kecil lainnya untuk logistik tanggap darurat pascabencana.
Pria yang pernah bertugas di Riau itu menjelaskan, empat kabupaten di Madura sudah menyelesaikan program bansos rastra. Pamekasan dan Bangkalan berakhir pada Mei lalu. Sumenep berakhir Agustus. Sementara Sampang belum melakukan sama sekali tahun ini.
Pihaknya berharap, ada tambahan jalur distribusi beras tersebut. ”Karena tidak mungkin kami simpan terus-menerus beras yang kami serap itu,” tandasnya. (c2)
PAMEKASAN – Stok beras di gudang bulog melimpah. Totalnya 5.800 ton. Perum Bulog Kantor Cabang Madura kebingungan menyalurkan beras tersebut. Sebab, jalur distribusinya minim.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Madura A. Faizal Ashari Rambe mengklaim kualitas beras aman karena hasil pengadaan tahun ini. Stok beras tersebut akan diperuntukkan kebutuhan distribusi tahun depan.
Faizal menuturkan bahwa distribusi beras bulog paling masif melalui bantuan sosial (bansos) beras untuk keluarga sejahtera (rastra). ”Bansos rastra sudah selesai,” ujarnya kemarin (3/11).
Distribusi beras bulog selama ini untuk rastra. ”Harapan terbesar saluran beras kami memang bansos rastra itu. Kalau tidak itu berat bagi bulog,” ungkap Faizal.
Di sisi lain, perum bulog berkewajiban menyerap beras petani. Untuk itu, perum bulog memerlukan jalur distribusi. ”Kalau bansos rastra itu tidak ada, ke mana saluran distribusinya nanti,” katanya.
Sementara itu, operasi pasar sebagai saluran kecil distribusi beras yang dilakukan bulog belum maksimal. Saluran kecil lainnya untuk logistik tanggap darurat pascabencana.
Pria yang pernah bertugas di Riau itu menjelaskan, empat kabupaten di Madura sudah menyelesaikan program bansos rastra. Pamekasan dan Bangkalan berakhir pada Mei lalu. Sumenep berakhir Agustus. Sementara Sampang belum melakukan sama sekali tahun ini.
- Advertisement -
Pihaknya berharap, ada tambahan jalur distribusi beras tersebut. ”Karena tidak mungkin kami simpan terus-menerus beras yang kami serap itu,” tandasnya. (c2)