PAMEKASAN – Target pendapatan balai benih ikan (BBI) milik Dinas Perikanan Pamekasan rendah. Yakni, Rp 40 juta dalam setahun. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan biaya operasional yang mencapai Rp 130 juta per tahun.
Penanggung jawab BBI Saiful Bari menyampaikan, dana operasional tersebut dipakai untuk gaji karyawan honorer. Selain itu, untuk perawatan, biaya pakan, dan seterusnya. ”Dana itu juga untuk keperluan produksi,” terangnya kemarin (3/11).
Saiful Bari mengakui biaya operasional yang dikeluarkan tidak sebanding dengan target pendapatan. ”Kalau operasional dan target PAD memang tidak sesuai. Tapi, acuannya tidak ke sana,” terangnya.
Menurut Saiful, pendapatan dari hasil penjualan ikan dan benih setiap hari tidak bisa tercatat. Pihaknya hanya mencatat dan melakukan rekap setiap bulan.
Realisasi pendapatan BBI per Oktober sudah mencapai target. Sementara penjualan ikan dan benih terus berjalan. Target PAD BBI tahun ini meningkat Rp 5 juta dari tahun sebelumnya.
BBI berfungsi memproduksi benih. Selain itu, memperjualbelikan ikan konsumsi kepada masyarakat. Hasil penjualan itu dimasukkan sebagai pendapatan. (c2)