PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura Menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Jawa Timur memiliki tantangan sekaligus berkah. Tantangannya, tuan rumah harus bekerja keras menyukseskan acara.
Berkahnya, seluruh hotel dan rumah kos di Pamekasan full dan tidak bisa menerima booking order terhitung sejak 2 hingga 11 November 2021. Sebab, hotel dan rumah kos tersebut sudah dipesan peserta MTQ XXIX.
Bupati Baddrut Tamam menjelaskan, Pamekasan tidak akan menjadi tuan rumah jika dianggap tidak representatif. Namun, pihaknya dipercaya dan menjadi tempat yang akan didatangi oleh ribuan warga di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
Dia menerangkan, pelaksanaan MTQ di Pamekasan menjadi rekor tersendiri bagi Pamekasan. Sebab, sekitar 49 tahun Pamekasan tidak menjadi tuan rumah acara besar tersebut. Dan acara besar ini, dampak ekonominya besar, terangnya.
Dia mengatakan, dampak ekonomi ini bisa dipetik berkahnya secara bersama-sama oleh masyarakat di Bumi Pamelingan. Mulai dari pedagang kaki lima hingga pengusaha hotel dan restoran.
Tinggal bagaimana kita menyambut ini positif, sehingga warga yang datang ke Pamekasan berkeinginan datang kembali, menikmati segala apa yang dipunyai Pamekasan. Dari kuliner, batik, wisata hingga penginapan, katanya.
Bupati Baddrut mengatakan, dampak ekonomi MTQ tidak hanya dipetik Pamekasan. Kabupaten lain di Madura juga bakal kebagian dampak positifnya. Sebab, beberapa hotel di Sampang dan Sumenep juga ditempati peserta karena di Pamekasan sudah penuh.
Berdasarkan catatan panitia, ada 16 hotel dan penginapan di Pamekasan yang sudah di-booking. Empat hotel di Sampang dan Sumenep. Lalu, ada 18 rumah kos yang semuanya berada di Kota Pamekasan.