PAMEKASAN – Pasien positif Covid-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP) terus bermunculan. Sementara ruang rawat di rumah sakit rujukan terbilang terbatas.
Terdapat dua rumah sakit yang menjadi rujukan utama pasien Covid-19 di Pamekasan. Yakni, RSUD Smart Pamekasan dan RSU Mohammad Noer. Keduanya saat ini sama-sama merawat pasien positif.
Daya tampung di RSUD Smart Pamekasan sementara ini hanya dua belas orang. Sebab, hanya tersedia dua belas unit bed. Sementara di RSU Mohammad Noer, daya tampungnya hanya untuk enam pasien Covid-19.
Plt Kadinkes Pamekasan Achmad Marsuki menuturkan, yang dirujuk ke rumah sakit ada dua jenis pasien. Yakni, PDP berat dan pasien positif. ”Pasien positif dan PDP berat, isolasi di rumah sakit,” ungkapnya.
Sejak kemarin (2/6), jumlah pasien positif di Pamekasan sebanyak 27 orang. Alternatifnya, memanfaatkan RSUD Waru. Satu pasien sudah dirawat di rumah sakit di wilayah utara tersebut.
Ketua Tim Penanganan Covid-19 RSUD Smart Pamekasan dr Syaiful Hidayat menjelaskan, bila pasien di Smart tidak mencukupi, pasien akan dialihkan ke rumah sakit yang masih lowong. ”Beberapa waktu lalu kita minta pasien yang mau ke Smart untuk ke RSU Mohammad Noer karena bed tidak mencukupi,” tukasnya.
Pemkab Pamekasan sudah menyadari sejak awal bahwa kapasitas rumah sakit di Pamekasan terbatas. Karena itu, pencegahan sebaran Covid-19 harus dilakukan dari hulu, yakni desa.
”Pemerintah menyadari, rumah sakit dan puskesmas kita terbatas. Bayangkan kalau setiap desa saja ada 10 orang yang positif, berapa bed yang dibutuhkan,” katanya.
Karena itu, Bupati Baddrut Tamam berharap masyarakat mematuhi protokol pencegahan Covid-19. ”Kita tidak bisa berdebat soal Covid-19 karena kita bukan ahli virus. Oleh karenanya, mari patuhi protokol pencegahannya,” pungkasnya. (ky)