PAMEKASAN – Di antara pengendara yang hilir-mudik di Jalan Kabupaten ada sekelompok laki-laki berdiri di bibir jalan. Mereka memegang bungkusan nasi berplastik hitam. Nasi itu dibagikan secara cuma-cuma kepada pengendara kemarin siang (1/11).
Sekelompok pria yang mengatasnamakan Biker Muslim tersebut menunggu di dekat kardus yang berisi ratusan bungkus nasi. Mereka menggilirtangankan nasi dalam kardus tersebut ke temannya hingga sampai ke tangan pengendara.
”Awalnya malu mau ngambil, tapi karena sudah terpampang gratis, jadi saya ambil saja,” kata Mahmudi, warga Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep. Bagi-bagi nasi gratis jarang dijumpai di Pamekasan. Kecuali bulan puasa menjelang beduk. Sontak, Mahmudi merasa senang karena kebetulan belum makan.
”Tahu kan hidupnya anak kos, telat kiriman dari orang tua, lain lagi kalau boros dibuat beli rokok,” terangnya.
Adnan Salim, koordinator bagi-bagi nasi gratis Biker Muslim mengatakan, agenda itu dilakukan setiap Jumat awal bulan. Klub motor tidak hanya bisa touring dan nongkrong di jalanan. Tapi, juga harus bisa bermanfaat bagi orang banyak.
”Kita buka donasi, ada temen-temen yang punya kemampuan, dan kita tanpa memaksakan, kalau ada bisa ngasih seikhlasnya,” terangnya.
Ada 120 bungkus nasi gratis. Siapa pun berhak mengambil dan membawa pulang. ”Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama,” terang lelaki yang tinggal di Jalan Bonorogo tersebut.
Bagi-bagi nasi tersebut sudah berjalan satu tahun. Mulai September tahun lalu. Target lokasi bagi-bagi bisa di kota dan ke desa-desa. (c2)
PAMEKASAN – Di antara pengendara yang hilir-mudik di Jalan Kabupaten ada sekelompok laki-laki berdiri di bibir jalan. Mereka memegang bungkusan nasi berplastik hitam. Nasi itu dibagikan secara cuma-cuma kepada pengendara kemarin siang (1/11).
Sekelompok pria yang mengatasnamakan Biker Muslim tersebut menunggu di dekat kardus yang berisi ratusan bungkus nasi. Mereka menggilirtangankan nasi dalam kardus tersebut ke temannya hingga sampai ke tangan pengendara.
”Awalnya malu mau ngambil, tapi karena sudah terpampang gratis, jadi saya ambil saja,” kata Mahmudi, warga Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep. Bagi-bagi nasi gratis jarang dijumpai di Pamekasan. Kecuali bulan puasa menjelang beduk. Sontak, Mahmudi merasa senang karena kebetulan belum makan.
”Tahu kan hidupnya anak kos, telat kiriman dari orang tua, lain lagi kalau boros dibuat beli rokok,” terangnya.
Adnan Salim, koordinator bagi-bagi nasi gratis Biker Muslim mengatakan, agenda itu dilakukan setiap Jumat awal bulan. Klub motor tidak hanya bisa touring dan nongkrong di jalanan. Tapi, juga harus bisa bermanfaat bagi orang banyak.
”Kita buka donasi, ada temen-temen yang punya kemampuan, dan kita tanpa memaksakan, kalau ada bisa ngasih seikhlasnya,” terangnya.
Ada 120 bungkus nasi gratis. Siapa pun berhak mengambil dan membawa pulang. ”Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama,” terang lelaki yang tinggal di Jalan Bonorogo tersebut.
- Advertisement -
Bagi-bagi nasi tersebut sudah berjalan satu tahun. Mulai September tahun lalu. Target lokasi bagi-bagi bisa di kota dan ke desa-desa. (c2)