PAMEKASAN, Jawa Pos Radar Madura – Yunus, warga Desa Klampar, Kecamatan Proppo jeli dalam menjalankan usaha. Pria 35 tahun itu membuat sarung batik dengan sasaran santri. Hasilnya, hasil karyanya laris di pondok pesantren.
Usaha tersebut dijalankan sejak 2015. Selalu ada inovasi yang dilakukan sehingga produknya selalu laris di pasaran. Bahkan, sejumlah pesantren resmi berlangganan.
“Sebulan sekali saya menciptakan motif baru sehingga santri tetap berminat menggunakan sarung saya,” katanya.
Sarung batik yunus dijual Rp 100 ribu perlembar. Sementara untuk harga grosir dipatok Rp 90 ribu. Warga yang ingin melihat proses pembuatannya, bisa datang langsung ke kediamannya di Desa Klampar.
“Saya belum memiliki outlet resmi, tapi saya menerima pesanan online,” tandasnya. (r3)