PAMEKASAN – Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) terus membengkak. Pada 25 Mei lalu, jumlah PDP berjumlah 51 orang. Kemarin (1/6) jumlahnya melonjak menjadi 71 orang.
Dari 71 PDP, 11 orang di antaranya meninggal dunia. Kemudian, 13 orang dinyatakan negatif. Sementara sisanya 47 orang menunggu hasil tes swab.
PDP yang masih menunggu hasil tes swab dibagi menjadi tiga klaster. Pertama, klaster ringan dengan isolasi mandiri. Kedua, klaster sedang diisolasi di Gedung Islamic Center (GIC). Ketiga, klaster berat diisolasi di rumah sakit rujukan.
Jika hasil tes swab 47 PDP positif, mereka akan diisolasi di rumah sakit. Namun, bila hasilnya negatif, akan dipulangkan. Dengan begitu, potensi persebaran terkontrol.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan Achmad Marsuki menjelaskan, 47 PDP sudah diambil swab-nya. Tidak ada satu pun PDP yang lepas dari pelacakan dan pantauan Gugus Tugas Pamekasan. ”Semua sudah dites swab,” katanya.
Ketua Tim Penanganan RSUD Smart Pamekasan dr Syaiful Hidayat mengatakan, tren jumlah PDP akan cenderung meningkat. Salah satunya karena faktor aktivitas Lebaran atau mudik. ”Kan sekarang kita memasuki mudik, dan PDP malah akan semakin meningkat,” ungkapnya.
Dia menambahkan, sumber meningkatnya PDP juga kemungkinan besar dari pasien positif. ”Sebelum dinyatakan positif dan masuk ke rumah sakit, pasien kan beraktivitas,” sambungnya.
Dengan begitu, persebaran Covid-19 akan terus membengkak dari jalur tersebut. Seperti yang terjadi di klaster Pangorayan. Sebelum diisolasi, pasien positif tersebut setiap hari berjualan ke pasar.
Pada saat itulah, potensi persebaran Covid-19 terbuka. Yakni, dari pasien-pasien positif sebelum diisolasi. Maka menurutnya, penanganan paling pokok yang mesti dilakukan adalah memasifkan pelacakan dan tes di tempat atau lokasi aktivitas warga yang dinyatakan positif. (ky)