21.5 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Napi Buat Disinfection Chamber

PAMEKASAN – Lapas Kelas II-A Pamekasan terlihat sepi. Sipir mondar-mandir di halaman luar. Bilik disinfektan mematung sendiri. Tidak ada yang menggunakan. Hotel prodeo itu dibikin steril.

Tepat di depan bengkel napi tobat (nato), pria berpakaian seragam satpam terlihat sibuk keluar-masuk bilik disinfektan. Bilik berbentuk kotak persegi panjang itu diberi nama disinfection chamber.

Bentuknya menyerupai bilik strerilisasi di sejumlah kantor pemerintahan. Bilik itu buatan sejumlah napi yang peduli terhadap kesehatan warga. Mereka khawatir korona kian merajalela.

Salah satu napi yang membuat bilik itu mengaku ikhlas dan tidak mengharap imbalan apa pun atas kerjanya. Dia membuat disinfection chamber karena ingin membantu masyarakat agar terhindar dari virus itu.

Baca Juga :  Puncak Ratu, Destinasi Wisata Baru yang Diganderungi Wisatawan

Pembuatan bilik disinfektan cukup mudah. Hanya butuh besi dan keterampilan las. Lalu, dilengkapi dengan plastik sebagai penutup pintu. Kemudian, dipasang alat penyemprot cairan.

Bilik sterilisasi itu dibagikan secara gratis ke sejumlah masjid. Salah satunya di Masjid Agung Asy-Syuhada. Bilik tersebut didesain secara khusus agar tidak mengganggu warga yang melalui. Cairan yang digunakan juga aman buat kulit dan tidak membuat iritasi. ”Alat ini aman untuk kesehatan,” katanya.

Napi narkoba itu mengatakan, persebaran virus korona semakin mengkhawatirkan. Dia mendapat kabar dari keluarganya bahwa ada warga Pamekasan positif. ”Semoga yang kami buat ini bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.

Kepala Lapas Kelas II-A Pamekasan M. Hanafi mengatakan, disinfection chamber dibuat untuk membantu masyarakat terhindar dari virus korona. Sebab, perkembangan virus tersebut saat ini sangat pesat. Warga yang dinyatakan positif semakin bertambah.

Baca Juga :  Wabup Yakin Kebangkitan Islam Dimulai dari Santri

PAMEKASAN – Lapas Kelas II-A Pamekasan terlihat sepi. Sipir mondar-mandir di halaman luar. Bilik disinfektan mematung sendiri. Tidak ada yang menggunakan. Hotel prodeo itu dibikin steril.

Tepat di depan bengkel napi tobat (nato), pria berpakaian seragam satpam terlihat sibuk keluar-masuk bilik disinfektan. Bilik berbentuk kotak persegi panjang itu diberi nama disinfection chamber.

Bentuknya menyerupai bilik strerilisasi di sejumlah kantor pemerintahan. Bilik itu buatan sejumlah napi yang peduli terhadap kesehatan warga. Mereka khawatir korona kian merajalela.


Salah satu napi yang membuat bilik itu mengaku ikhlas dan tidak mengharap imbalan apa pun atas kerjanya. Dia membuat disinfection chamber karena ingin membantu masyarakat agar terhindar dari virus itu.

Baca Juga :  Komitmen Tingkatkan Profesionalitas

Pembuatan bilik disinfektan cukup mudah. Hanya butuh besi dan keterampilan las. Lalu, dilengkapi dengan plastik sebagai penutup pintu. Kemudian, dipasang alat penyemprot cairan.

Bilik sterilisasi itu dibagikan secara gratis ke sejumlah masjid. Salah satunya di Masjid Agung Asy-Syuhada. Bilik tersebut didesain secara khusus agar tidak mengganggu warga yang melalui. Cairan yang digunakan juga aman buat kulit dan tidak membuat iritasi. ”Alat ini aman untuk kesehatan,” katanya.

Napi narkoba itu mengatakan, persebaran virus korona semakin mengkhawatirkan. Dia mendapat kabar dari keluarganya bahwa ada warga Pamekasan positif. ”Semoga yang kami buat ini bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.

- Advertisement -

Kepala Lapas Kelas II-A Pamekasan M. Hanafi mengatakan, disinfection chamber dibuat untuk membantu masyarakat terhindar dari virus korona. Sebab, perkembangan virus tersebut saat ini sangat pesat. Warga yang dinyatakan positif semakin bertambah.

Baca Juga :  Terima Kasih Fattah, Selamat Bertugas Berbaur

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/