PAMEKASAN – Ratusan warga yang mengaku Umat Islam Pamekasan, melakukan demonstrasi ke Mapolres Pamekasan, Selasa (1/12). Setelah itu, mereka menuju rumah ibunda Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan.
Dalam video yang beredar, massa memanggil nama Mahfud MD berulang-ulang. Massa aksi yang memadati pagar rumah itu meminta Mahfud pulang.
Pada pukul 16.16, RadarMadura.id mendatangi rumah ibunda Siti Khotijah tersebut. Sejumlah polisi menjaga rumah berpagar besi dengan cat putih itu. Petugas membenarkan sempat terjadi kerumunan.
Aksi massa yang mengatasnamakan Umat Islam Pamekasan itu mendatangi Mapolres Pamekasan untuk menyatakan sikap penolakan terhadap pemanggilan Habib Rizieq Shihab oleh Polda Metro Jaya, Selasa (1/12).
Muhammad Saifuddin Surur, koordinator bidang jihad dalam aksi tersebut, menjelaskan, pemanggilan Habib Rizieq Shihab tersebut dianggap langkah yang kurang adil.
”Ada ketidakadilan. Kelompok sebelah berkumpul tak ada tindakan. Kalau Habib Rizieq dipermasalahkan,” ungkapnya. Menurut dia, pemanggilan Habib Rizieq merupakan ketimpangan hukum.
Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar tidak menanggapi hal tersebut. Dia menerangkan, pihaknya hanya akan mengecek massa ke lapangan. Sebab, saat ini masih pandemi Covid-19. ”Jangan sampai ada kumpulan-kumpulan massa,” tegasnya.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD dipastikan sudah mengetahui peristiwa tersebut. Hal itu terungkap, dari akun twitter @mohmahfudmd yang memposting pernyataan resminya menanggapi insiden itu sekitar satu jam yang lalu.
“Sy selalu berusaha menghindar utk menindak orang yg menyerang pribadi sy krn khawatir egois dan se-wenang2 krn sy punya jabatan. Sy siap tegas utk kasus lain ug tak merugikan sy. Tp kali ini mereka mengganggu ibu saya, bkn mengganggu menko polhukam,” tulis Mahfud MD. (ky/luq)