20.5 C
Madura
Friday, June 9, 2023

Dianggap Aib, HIV/AIDS Sulit Terdeteksi

PAMEKASAN – Penyebaran HIV harus diwaspadai. Data Dinkes Pamekasan, jumlah penderita AIDS terus bertambah sejak tiga tahun terakhir. Salah satu media penularan virus tersebut adalah hubungan seks.

Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey mengatakan, penderita HIV/AIDS yang terdata di puskesmas dan rumah sakit terus bertambah. Tahun ini 71 orang dinyatakan sebagai orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Dari 71 ODHA itu, dua di antaranya masih bayi di bawah lima tahun (balita). Meski demikian, ODHA yang terjaring itu belum dipastikan warga Pamekasan. Sebab, ada warga luar kabupaten yang juga berobat ke Bumi Pamelingan.

Ismail menyampaikan, pemerintah sempat kewalahan mendeteksi ODHA. Sebab, penyakit tersebut dianggap aib oleh sebagian masyarakat. Akibatnya, jika salah satu anggota keluarga terjangkit, langsung disembunyikan.

Baca Juga :  Pamekasan Smart Mengecewakan

Bahkan sampai tidak diobati, khawatir penyakit yang dianggap aib itu terbongkar. Akibatnya, virus tersebut semakin menjalar ke tubuh penderita, sehingga semakin sulit diobati. ”Seharusnya segera diobati, bukan disembunyikan,” katanya Kamis (31/11).

Sebagai upaya deteksi dini, dinkes kerap turun ke masyarakat memberi sosialisasi sebagai wujud upaya pencegahan. Masyarakat diajak berinteraksi agar terbuka mengenai penyakit yang diderita.

Masyarakat juga diberdayakan dan dibina untuk membiasakan hidup sehat. Tujuannya, agar virus mematikan seperti HIV tidak mudah tersebar. Masyarakat juga bisa mendeteksi dini jika ada gejala penyakit.

Dinkes juga bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan. Organisasi tersebut secara intens turun ke lapangan untuk melakukan deteksi dini terhadap ODHA. ”Penyakit-penyakit lain juga dideteksi,” katanya.

Baca Juga :  Enam Pabrik Tembakau Sudah Tentukan Harga Pembelian

Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Mohammad Sahur berharap penanganan penyakit menular lebih maksimal. Masyarakat yang belum mengetahui secara detail cara hidup sehat harus diberi pemahaman. Penderita segera ditangani agar tidak semakin parah. ”Demi kesehatan masyarakat, kami dukung dari sisi anggaran,” tandasnya.

Kepala Dinkes Sumenep A. Fatoni menjelaskan, di Bumi Sumekar terdapat 62 penderita HIV/AIDS. Bahkan, ada ibu hamil. ”Sesuai aturan, penderita harus dirahasiakan,” katanya.

PAMEKASAN – Penyebaran HIV harus diwaspadai. Data Dinkes Pamekasan, jumlah penderita AIDS terus bertambah sejak tiga tahun terakhir. Salah satu media penularan virus tersebut adalah hubungan seks.

Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey mengatakan, penderita HIV/AIDS yang terdata di puskesmas dan rumah sakit terus bertambah. Tahun ini 71 orang dinyatakan sebagai orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Dari 71 ODHA itu, dua di antaranya masih bayi di bawah lima tahun (balita). Meski demikian, ODHA yang terjaring itu belum dipastikan warga Pamekasan. Sebab, ada warga luar kabupaten yang juga berobat ke Bumi Pamelingan.


Ismail menyampaikan, pemerintah sempat kewalahan mendeteksi ODHA. Sebab, penyakit tersebut dianggap aib oleh sebagian masyarakat. Akibatnya, jika salah satu anggota keluarga terjangkit, langsung disembunyikan.

Baca Juga :  Tetap Waspada, Cuaca Ekstrem Belum Berlalu

Bahkan sampai tidak diobati, khawatir penyakit yang dianggap aib itu terbongkar. Akibatnya, virus tersebut semakin menjalar ke tubuh penderita, sehingga semakin sulit diobati. ”Seharusnya segera diobati, bukan disembunyikan,” katanya Kamis (31/11).

Sebagai upaya deteksi dini, dinkes kerap turun ke masyarakat memberi sosialisasi sebagai wujud upaya pencegahan. Masyarakat diajak berinteraksi agar terbuka mengenai penyakit yang diderita.

Masyarakat juga diberdayakan dan dibina untuk membiasakan hidup sehat. Tujuannya, agar virus mematikan seperti HIV tidak mudah tersebar. Masyarakat juga bisa mendeteksi dini jika ada gejala penyakit.

- Advertisement -

Dinkes juga bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan. Organisasi tersebut secara intens turun ke lapangan untuk melakukan deteksi dini terhadap ODHA. ”Penyakit-penyakit lain juga dideteksi,” katanya.

Baca Juga :  Dalami Penggelembungan Suara

Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Mohammad Sahur berharap penanganan penyakit menular lebih maksimal. Masyarakat yang belum mengetahui secara detail cara hidup sehat harus diberi pemahaman. Penderita segera ditangani agar tidak semakin parah. ”Demi kesehatan masyarakat, kami dukung dari sisi anggaran,” tandasnya.

Kepala Dinkes Sumenep A. Fatoni menjelaskan, di Bumi Sumekar terdapat 62 penderita HIV/AIDS. Bahkan, ada ibu hamil. ”Sesuai aturan, penderita harus dirahasiakan,” katanya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/