JAKARTA – Kisah kesuksesan diaspora Indonesia di luar negeri kembali membuat geger netizen Tanah Air. Bermodal nasi goreng, seorang pebisnis wanita bernama Ani mampu menarik perhatian warga lokal untuk mengenal, mencicipi, dan bahkan mencintai sajian-sajian khas Nusantara.
Ani merupakan warga Indonesia yang tinggal di Korea Selatan (Korsel) dan memiliki usaha kuliner Indonesia dengan nama Delisha Café. Saat ini, dia telah sukses memiliki dua cabang di Kota Gyeongju dan Gumi. Restorannya menyajikan bermacam menu Indonesia dengan sajian andalan nasi goreng. Delisha Café berlokasi di Gyeongbuk Province, Gyeongju city, Dongseong-ro, 143-2.
Ani menuturkan, kuliner Indonesia ternyata sangat menggugah selera dan semakin diminati. Tidak hanya untuk orang Indonesia yang tinggal di Korsel, tapi juga warga Korsel. “Bahkan makanan kesukaan itu justru makanan yang khas sekali, terutama rendang dan nasi goring,” tuturnya.
Ani menambahkan, pengunjung restoran setiap hari juga tergolong ramai. Bahkan, bisa meningkat tiga kali lipat ketika memasuki hari libur atau akhir pekan. “Menu yang kami hidangkan juga bervariasi. Mulai nasi padang, nasi goreng, ayam bakar, bebek bakar, iga bakar, dan masih banyak menu favorit lainnya,” katanya.
Sebagai UMKM binaan BNI, Ani mengapresiasi semua dukungan yang diberikan BNI. Mulai dari program pelatihan, pembinaan dan solusi perbankan. “Kemudahan pembayaran ke Indonesia lewat jaringan nasabah BNI Xpora itu sangat membantu kami dalam mengakses produk-produk Indonesia untuk kami pasarkan di Delihsa Café,” sebutnya.
Warung Papi Mami
Selain Delisha Café, tempat kuliner milik warga Indonesia adalah Warung Papi Mami. Saat ini, juga memiliki dua cabang di kota Busan dan kota Sacheon. Semula, Nur membuka warung di wilayah Samcheonpo. Jika kebetulan akan jalan-jalan ke kota Busan, bisa singgah ke warung Papi Mami yang terletak di Seo-gu Nambumin-dong 643, Chungmu Shopping Mension 2nd Floor, No. 2-1.
Niat nur semula untuk mengobati kerinduan kampung halaman Diaspora Indonesia di Korsel, tepatnya di daerah Jagalchi Busan. Warung Papi Mami justru menjadi tujuan warga Korsel dan Anak Buah Kapal (ABK) dari penjuru dunia. Mereka datang ke Warung Papi Mami untuk menikmati kuliner dan produk-produk Indonesia.
“Kebetulan, di daerah Jagalchi belum ada resto Indonesia. Padahal, banyak sekali teman-teman pekerja Indonesia yang ingin menikmati masakan nusantara. Program Kredit Diaspora dari BNI sangat membantu kami untuk mengembangkan kuliner di wilayah ini,” ungkapnya.
Dukungan BNI
Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan mengatakan, kesuksesan bisnis kuliner Indonesia membuat para Diaspora di Korsel tergugah untuk mengembangkan usahanya agar lebih berkembang. Jika awalnya hanya memiliki satu restaurant Indonesia, saat ini mereka berani membuka cabang di beberapa kota yang tersebar di Korsel.
Menurutnya, potensi usaha kuliner bagi Diaspora Indonesia tersebut menjadi perhatian bagi BNI Cabang Seoul. Karena itu, hadir membantu pembiayaan untuk pengembangan usaha kuliner di Korsel. “Kami melalui BNI Cabang Seoul hadir membantu pembiayaan modal usaha Diaspora di Korsel.
Diaspora loan sebagai modal usaha dan ekspor produk serta rempah dari Indonesia yang sulit ditemukan di Korsel. Selain itu, memberikan pendampingan usaha. Milsanya lewat seminar literasi keuangan dan membantu perluasan pasar,” ujarya.
Henry Panjaitan menyampaikan, dengan adanya bantuan dari BNI tersebut, para Diaspora diharapkan bisa lebih terbantu dalam mengembangkan bisnisnya. ”Termasuk, lebih percaya diri bersaing dengan restoran-restoran milik warga negara lain yang ada di Korsel. Misalnya seperti restoran Thailand atau Vietnam,” tandasnya. (*/par)