20 C
Madura
Tuesday, May 30, 2023

Pakar Keamanan Siber Imbau Masyarakat Tidak Asal Klik Link Dan Install Aplikasi

JAKARTA – Masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada terhadap informasi menyesatkan yang datang dari sumber tidak resmi yang mengaku dari lembaga perbankan. Pakar Keamanan siber meminta masyarakat untuk menghindari klik tautan yang mencurigakan atau mirip-mirip dengan akun resmi perbankan yang ditujukan untuk “mencuri” akses layanan perbankan seseorang.

Ketua Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja mengatakan, makin beragamnya modus penipuan social engineering (soceng) harus ditanggapi masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan saat mengakses informasi mau pun saat bertransaksi. Masyarakat diharuskan lebih waspada agar tidak membagikan data pribadi dan data perbankan kepada pelaku yang mengaku mengatasnamakan karyawan bank.

Soceng mempengaruhi pikiran korban dengan ‘angin surga’ melalui penawaran hadiah, atau menakut-nakuti. Misalnya seperti jika tidak melakukan yang diperintahkan akun nasabah bisa terblokir atau dikenai denda.

“Fenomena ‘angin surga’ kuat sekali dengan janji muluk-muluk. Kelengahan dimanfaatkan untuk menekan secara psikologis, ini yang membuat penipu melakukan arahan dan diikuti korbannya. Ada ajaran orang tua kita dulu jangan berbicara sama orang asing yang tidak dikenal. Itu sampai sekarang masih berlaku, tapi terkadang kita lupa dan lengah. Ini menyebabkan terjadi banyak penipuan lewat rekayasa sosial. Semakin banyaknya informasi yang lalu lalang membuat masyarakat tidak fokus,” ujarnya.

Karena itu, jika ada yang mengatasnamakan karyawan perbankan melalui pesan singkat meminta masyarakat membuka channel atau sebuah link, nasabah diminta jangan serta merta percaya. Masyarakat harus memastikan bahwa pemberi link adalah nomor resmi bank terkait.

Baca Juga :  BRI Hadirkan Fitur Konversi Valas di Aplikasi BRImo

“Tips saya kalau ada nomor yang tidak jelas diblokir saja. Nomor penipuan itu kebanyakan menggunakan nomor pra bayar. Itu diblokir saja. Karena kalau lembaga resmi punya call center tidak dengan nomor pra bayar. Dan jangan sekali-kali membuka link yang di-share dari nomor-nomor yang mencurigakan tadi,” kata Ardi.

BRI Imbau Nasabah Tidak Buka Link dan Install Aplikasi Dari Sumber Tidak Resmi
Menanggapi adanya oknum penipu yang mengatasnamakan BRI, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto meminta nasabah untuk selalu waspada dengan tidak memberikan data pribadi dan informasi lainnya melalui link dari sumber tidak resmi. Upaya itu diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan data perbankan nasabah.

BRI tidak membuka channel di aplikasi chat group. Nasabah, kata dia, dihimbau agar senantiasa menggunakan channel resmi BRI. Karena itu, Aestika meminta nasabah jangan pernah mengakses link yang mengatasnamakan BRI. Nasabah juga dihimbau tidak memberikan data pribadi dan data perbankan secara lisan apabila pelaku penipuan dengan soceng berusaha menghubungi melalui saluran telepon.

“Kami tidak membuka channel di aplikasi chat group. Kami pun mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan soceng. Nasabah juga diimbau untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI,” kata Aestika.

Baca Juga :  Puisi Madura A. Jefri Maulana*

Aestika mengungkapkan, dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstal aplikasi dengan sumber tidak resmi.

Menurutnya, jika nasabah mendapat notifikasi melalui SMS, surat elektronik atas transaksi yang tidak dilakukan, agar segera menghubungi Contact BRI yang resmi di 14017/1500017. Data perbankan yang perlu dijaga oleh nasabah antara lain nomor rekening, nomor kartu, PIN, username dan password digital banking, OTP, dan lain-lain.

Aestika menambakan, BRI senantiasa menginformasikan seluruh layanan melalui saluran komunikasi resmi yang dapat diakses nasabah melalui www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook Bank BRI, YouTube Bank BRI, TikTok Bank BRI, dan call center BRI 14017/1500017.

“BRI terus mendukung, berkoordinasi dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penanganan serta penangkapan pelaku kejahatan soceng,” pungkasnya. (*/par)

Informasi mengenai BANK BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id

JAKARTA – Masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada terhadap informasi menyesatkan yang datang dari sumber tidak resmi yang mengaku dari lembaga perbankan. Pakar Keamanan siber meminta masyarakat untuk menghindari klik tautan yang mencurigakan atau mirip-mirip dengan akun resmi perbankan yang ditujukan untuk “mencuri” akses layanan perbankan seseorang.

Ketua Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja mengatakan, makin beragamnya modus penipuan social engineering (soceng) harus ditanggapi masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan saat mengakses informasi mau pun saat bertransaksi. Masyarakat diharuskan lebih waspada agar tidak membagikan data pribadi dan data perbankan kepada pelaku yang mengaku mengatasnamakan karyawan bank.

Soceng mempengaruhi pikiran korban dengan ‘angin surga’ melalui penawaran hadiah, atau menakut-nakuti. Misalnya seperti jika tidak melakukan yang diperintahkan akun nasabah bisa terblokir atau dikenai denda.


“Fenomena ‘angin surga’ kuat sekali dengan janji muluk-muluk. Kelengahan dimanfaatkan untuk menekan secara psikologis, ini yang membuat penipu melakukan arahan dan diikuti korbannya. Ada ajaran orang tua kita dulu jangan berbicara sama orang asing yang tidak dikenal. Itu sampai sekarang masih berlaku, tapi terkadang kita lupa dan lengah. Ini menyebabkan terjadi banyak penipuan lewat rekayasa sosial. Semakin banyaknya informasi yang lalu lalang membuat masyarakat tidak fokus,” ujarnya.

Karena itu, jika ada yang mengatasnamakan karyawan perbankan melalui pesan singkat meminta masyarakat membuka channel atau sebuah link, nasabah diminta jangan serta merta percaya. Masyarakat harus memastikan bahwa pemberi link adalah nomor resmi bank terkait.

Baca Juga :  Akher  Nemor

“Tips saya kalau ada nomor yang tidak jelas diblokir saja. Nomor penipuan itu kebanyakan menggunakan nomor pra bayar. Itu diblokir saja. Karena kalau lembaga resmi punya call center tidak dengan nomor pra bayar. Dan jangan sekali-kali membuka link yang di-share dari nomor-nomor yang mencurigakan tadi,” kata Ardi.

BRI Imbau Nasabah Tidak Buka Link dan Install Aplikasi Dari Sumber Tidak Resmi
Menanggapi adanya oknum penipu yang mengatasnamakan BRI, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto meminta nasabah untuk selalu waspada dengan tidak memberikan data pribadi dan informasi lainnya melalui link dari sumber tidak resmi. Upaya itu diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan data perbankan nasabah.

- Advertisement -

BRI tidak membuka channel di aplikasi chat group. Nasabah, kata dia, dihimbau agar senantiasa menggunakan channel resmi BRI. Karena itu, Aestika meminta nasabah jangan pernah mengakses link yang mengatasnamakan BRI. Nasabah juga dihimbau tidak memberikan data pribadi dan data perbankan secara lisan apabila pelaku penipuan dengan soceng berusaha menghubungi melalui saluran telepon.

“Kami tidak membuka channel di aplikasi chat group. Kami pun mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan soceng. Nasabah juga diimbau untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI,” kata Aestika.

Baca Juga :  Dorong Ekspansi UMKM, BRI-Beemarket.id Pasarkan Produk Lokal Indonesia

Aestika mengungkapkan, dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstal aplikasi dengan sumber tidak resmi.

Menurutnya, jika nasabah mendapat notifikasi melalui SMS, surat elektronik atas transaksi yang tidak dilakukan, agar segera menghubungi Contact BRI yang resmi di 14017/1500017. Data perbankan yang perlu dijaga oleh nasabah antara lain nomor rekening, nomor kartu, PIN, username dan password digital banking, OTP, dan lain-lain.

Aestika menambakan, BRI senantiasa menginformasikan seluruh layanan melalui saluran komunikasi resmi yang dapat diakses nasabah melalui www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook Bank BRI, YouTube Bank BRI, TikTok Bank BRI, dan call center BRI 14017/1500017.

“BRI terus mendukung, berkoordinasi dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penanganan serta penangkapan pelaku kejahatan soceng,” pungkasnya. (*/par)

Informasi mengenai BANK BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/