PAMEKASAN – KH Baddrut Tamam terus menyosialisasikan gagasannya tentang pilkada damai dan santun. Bakal calon bupati Pamekasan yang diusung PKB ini berharap agar masyarakat menyambut pesta demokrasi dengan hati damai dan tidak emosional. Hal itu demi terwujudnya pilkada yang berkualitas dan melahirkan pemimpin berintegritas.
Menurut Baddrut, kursi kepemimpinan hanyalah wasilah atau perantara untuk pengabdian yang lebih luas. Dia meminta para pendukungnya tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebab, dia tidak ingin pelaksanaan pilkada hanya menjadi media pemecah belah.
Sebaliknya pilkada harus menjadi ruang terciptanya pemimpin terbaik, bervisi jangka panjang, inovatif, dan mengedepankan nilai-nilai kesantrian. ”Politik santri yang tetap andhap asor, santun, dan tidak antagonis,” katanya.
Baddrut Tamam sendiri menggandeng Raja’e sebagai bakal calon wakil bupati pada Pilkada Pamekasan 2018. Kedua figur ini dinilai saling melengkapi, mewakili masyarakat selatan dan utara, sama-sama pernah ditempa di organisasi ekstra mahasiswa PMII dan HMI, serta sama-sama muda.
Wakil Ketua II STIU Al-Mujtama’ Moh. Ali Wasik memprediksi paslon Baddrut Tamam-Raja’e bisa memenangkan Pilkada Pamekasan. ”Baddrut Tamam dan Raja’e ini berpeluang memenangkan Pilkada Pamekasan,” ucapnya.
Ali Wasik tidak sendirian. Sebab, masih banyak lagi generasi muda yang cenderung mengininginkan Baddrut Tamam sebagai pilihan. Pengamat politik sekaligus alumnus IPNU Pamekasan Jufri Marzuki menyebut bahwa Baddrut Tamam merupakan harapan baru untuk Pamekasan lebih baik. Menurutnya, perubahan hanya bisa diciptakan oleh pemimpin yang masih muda dan inovatif.