DENPASAR– SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) menggelar kuliah umum di aula Gedung BH Fakultas Ekomoni dan Bisnis Universitas Udayana (UNUD), Senin (26/9). Kegiatan yang mengangkat tema Peran Industri Hulu Migas terhadap Ketahanan Energi Nasional itu bekerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di wilayah Jabanusa.
Wakil Rektor IV Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika serta SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) hadir dalam kegiatan tersebut. Termasuk KKKS Kangean Energy Indonesia (KEI), KKKS Husky–Cnooc Madura Limited (HCML), dan KKKS Medco Energi. Hadir pula KKKS Pertamina EP Field Cepu Region 4 Zona 11 dan KKKS Pertamina EP Cepu–JTB serta British Petroleum (BP).
Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Indra Zulkarnain menyampaikan, kuliah umum termasuk program kerja SKK Migas dengan dunia pendidikan. Tujuannya, memaksimalkan pemahaman tentang hulu migas, khususnya di Bali. Pihaknya juga ingin menumbuhkan semangat mahasiswa mengenai pengetahuan dan kegiatan hulu migas.
”Kami berterima kasih kepada Bapak Wakil RektorUNUD dan jajaran sivitas akademika yang telah memberikan dukungan dan antusiasme tinggi terhadap kegiatan ini,” kata Indra.
Sinergi dan kolaborasi yang terjalin antara pemerintah, industri, dan akademisi dapat melahirkan inovasi dan kreasi. Yakni, berupa kolaborasi dan sinergi dunia akademik dan pemerintah dalam mendorong adanya riset terbaru. Termasuk melahirkan saran berbasis analisis ilmiah serta disiplin ilmu yang mendasari setiap kebijakan.
”Kolaborasi dan sinergi antara dunia akademik dan industri berperan dalam perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Rektor UNUD yang diwakili oleh Wakil Rektor Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes. menyambut baik kuliah umum tersebut. Dia bersyukur atas kedatangan SKK Migas yang tujuannya memberikan informasi tentang industri hulu migas. Terutama, caramemproduksi minyak dan gas bumi dari hulu.
Dia menginginkan SKK Migas serta perusahaan-perusahaan migas bisa berkontribusi untuk sivitas akademika UNUD. Diharapkan bisa bekerja sama dengan pihak industri hulu migas. ”Kami juga butuh tenaga ahli dari perusahaan-perusahaan migas datang ke UNUD untuk menjadi pengajar ahli,” harapnya.
Terdapat lima narasumber yang memaparkan materi tentang industri migas yang menjadi bagian dari upaya menciptakan Ketahanan energi nasional yang menyokong pembangunan. Pertama, Manager PGA KKKS KEI Hanip Suprapto yang menjelaskan tentangprofil dan sumbangsih KKKS KEI untuk negara dan masyarakat sekitar wilayah operasi.
Kedua, Relations Specialist HCML Ali Aliyudin memaparkan tentang overview Blok Madura Strait dan rencana Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Ketiga, Assistant Manager Cepu Petroleum Engineering PT Pertamina EP Field Cepu Zona 11 Andes Leo Purnomo menerangkan tentang upstream business dan field Cepu overview serta bauran energi sampai 2050.
Keempat, Manager JTB Site Office dan PGA Edy Purnomo menjelaskan tentang overview PT Pertamina EP Cepu dan kontribusi Blok Cepu untuk wilayah sekitar operasi. Kelima, Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Dimas A.R. Pear memaparkan peran kegiatan hulu migas dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia kepada sekitar 140 mahasiswa UNUD.
Menurut Dimas, publik jarang mengetahui seluk–beluk industri hulu migas. Padahal, produk olahan yang bersumber dari minyak dan gas hasil industri hulu migas banyak dinikmati oleh masyarakat. Misalnya, bahan bakar minyak (BBM) ataupun gas dan listrik. ”Tapi, tak banyak yang memahami seluk–beluk industri hulu migas ini,” paparnya.
Selain itu, Dimas menyampaikan tentang event terbesar SKK Migas. Di antaranya, 3RD International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG Convention). Kegiatan yang akan digelar 23 hingga 25 November 2022 di Bali itu mengangkat tema Boosting Investment and Adapting Energy Transition Through Stronger Collaborations. ”Ini termasuk kegiatan konvensi berskala internasional yang diselenggarakan SKK Migas,” paparnya.
Pemaparan para narasumber mendapat respons luar biasa dari peserta kuliah umum. Buktinya, narasumber dan peserta saling lempar tanya jawab. Banyak pertanyaan kritis peserta terkait dampak industri migas terhadap lingkungan dan masa depan industri hulu migas tersebut. SKK Migas dan KKKS secara gamblang menyampaikan kesiapan industri hulu migas Indonesia menghadapi perubahan zaman dan masa depan. (bil/rus)