SUMENEP, Jawa Pos Radar Madura – Sebuah truk bermuatan tabung liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram hangus terbakar kemarin (25/1). Peristiwa ini, terjadi pada pukul 10.00 di Jalan Raya Bluto–Lenteng, tepatnya di Dusun Bara’ Lorong, Desa/Kecamatan Bluto, Sumenep. Posisinya tepat di depan balai desa setempat.
Truk bernomor polisi (nopol) M 8521 VD itu merupakan milik PT Multigas Sapeken Jaya. Pemilik perusahaan tersebut adalah H Ahmad, 45, wiraswasta asal Desa/Kecamatan Batuan.
Kapolsek Bluto AKP Maliyanto Effendi menyampaikan, truk tersebut dikemudikan oleh Miftahol Arifin, 33, warga Dusun/Desa Mandala, Kecamatan Gapura. Saat itu dia ditemani Rasid, 31, warga Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, sebagai kernet.
”Awalnya truk itu akan dilas pada bagian knalpot, engsel bak belakang, dan jeruji atas. Tiba-tiba muncul percikan api saat pengelasan dilakukan,” ungkapnya kemarin (25/1).
Posisi bengkel las listrik berada di utara jalan. Karena muncul percikan api, kemudian truk dipindah ke sebelah barat bengkel untuk menghindari dampak kebakaran yang semakin besar. Jaraknya sekitar 10 meter dari bengkel.
”Ternyata, usai dipindahkan, kobaran api semakin besar. Sehingga, kami langsung menghubungi damkar,” katanya.
Menurut Maliyanto, kobaran api berhasil dipadamkan sekitar satu setengah jam kemudian. Diketahui, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya, seluruh tabung LPG dan bodi truk terbakar total.
Keterangan berbeda disampaikan oleh pemilik bengkel las listrik, Asmo. Menurut dia, kemunculan api tidak terjadi saat pengelasan dilakukan. Sebab, hingga proses pengelasan selesai, kondisi truk dan tabung gas masih dalam keadaan aman.
Bahkan, usai dilakukan pengelasan, sopir truk masih bersantai di bengkel. Setelah 30 menit kemudian, sopir truk pamit untuk berangkat. Namun, bersamaan dengan itu, terdengar suara tabung gas bocor.
”Makanya, saya meminta sopir truk untuk memindah kendaraan ke sebelah barat bengkel. Tidak lama kemudian, muncul api dan terus membesar,” ucapnya.
Saat api muncul, Asmo sempat berinisiatif untuk menurunkan tabung gas yang bocor. Namun karena semua orang sudah panik dan kabur, akhirnya dia juga ikut menghindar. Bahkan, sopir dan kernet truk juga lari saat muncul kobaran api.
”Kemunculan api itu sekitar 10 menit setelah suara bocor itu terdengar. Andai tabung yang bocor itu segera diamankan, sebelum muncul api, saya yakin tidak akan terjadi kebakaran,” katanya.
Kasihumas Polres Sumenep AKP Widiarti menyampaikan, kebakaran diduga akibat kesalahan standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan oleh sopir dan truk. Yakni, melakukan pengelasan saat truk sedang mengangkut tabung LPG aktif.
”Sehingga, saat pengerjaan pengelasan, muncul percikan api dari tabung LPG di bagian belakang,” ujarnya.
Berdasar keterangan yang disampaikan Widiarti, percikan api bersumber dari tabung LPG di bagian belakang sebelah kanan. Kemudian, api terus menjalar ke tabung gas yang lain dan semakin besar.
Untuk memadamkan api, Pemadam Kebakaran (Damkar) Sumenep menerjunkan 4 unit armada. Proses pemadaman juga dibantu oleh warga setempat. Kemudian, pada pukul 11.25, api berhasil dipadamkan.
Akibat kejadian ini, ada satu unit sepeda motor Yamaha Mio nopol M 4544 V yang terkena dampak. Kendaraan roda dua tersebut milik perangkat Desa Bluto, Imroatus Sholihah.
”Tebeng sepeda motor itu meleleh terkena panas. Kebetulan posisinya dekat dengan truk yang terbakar,” jelasnya.
Admin PT Multigas Sapeken Jaya Ahsani Taqwim menyampaikan bahwa kejadian ini belum bisa dipastikan melanggar SOP. Sebab, kronologi peristiwa masih akan dipelajari lebih lanjut. Setelah itu, hasilnya akan dikoordinasikan dengan pimpinan perusahaan.
”Jadi, yang bisa menentukan ini melanggar SOP atau tidak, nanti menjadi kewenangan pimpinan,” katanya.
Namun, jika hal itu terbukti melanggar, dipastikan ada peringatan atau sanksi yang diberikan kepada sopir dan kernet terkait. Disebutkan, bahwa truk itu memiliki tujuan untuk mengantarkan tabung LPG 3 kilogram ke pangkalan yang ada di Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng.
”Truk ini memang sengaja lewat Jalan Raya Bluto karena sopir ingin melakukan pengelasan di beberapa bagian truk,” ucapnya.
Sebelumnya truk tersebut melakukan pengisian tabung LPG 3 kilogram di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Mitra Madura Dharma Abadi. Tepatnya, di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan, Desa/Kecamatan Saronggi.
Menurut Ahsani Taqwim, jumlah LPG 3 kilogram yang diangkut sebanyak 562 tabung. Jumlah itu memang ukuran untuk satu truk.
”Semua tabung hangus terbakar. Jadi, sudah tidak bisa dipakai lagi. Nanti ini langsung dibawa ke bengkel pemeliharaan. Untuk kerugiannya sekitar Rp 500 juta–Rp 600 juta,” pungkasnya. (bus/han)