22.6 C
Madura
Tuesday, June 6, 2023

Menko Airlangga: UNIDO Sepakat Dorong Peningkatan Kinerja Sektor Industri

BALI – Pada acara Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TII – MM) yang berlangsung di Nusa Dua, ada beberapa hal penting yang disampaikan Menko Bidang Perekonomian selaku Ketua Bidang Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022. Salah satunya, mengingatkan pentingnya sektor Industri agar menjadi perhatian bersama di forum G20.

”Sebab, menjadi penopang dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi. Juga mendorong pembukaan lapangan kerja, serta mempengaruhi kedua sektor yang lain yaitu perdagangan dan investasi,” ucap Airlangga saat memberikan memberikan sambutan dalam acara yang berlangsung pada pada 21-23 September 2022.

Di sela-sela pertemuan TII – MM tersebut, Airlangga menyempatkan diri untuk menerima Direktur Jenderal (United Nations on Industrial Development Organization) UNIDO Mr. Gerd Muller. Pertemuan bilateral tersebut berlangsung selama hampir satu jam di Nusa Dua.

Airlangga mengatakan, pemerintah sedang serius mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Sebab, memiliki cost yang sangat kompetitif. Juga dapat menjaga baseload yang diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi, termasuk di sektor industri.

Upaya tersebut sangat didukung dengan potensi energi alternatif, yang sumber energinya berupa renewable energy dan dimiliki Indonesia. Di antaranya energi surya (solar), energi air (hydropower), dan energi tenaga bayu.

Karena itu, Indonesia terus menguatkan kerja sama bilateral dengan beberapa negara untuk dapat meningkatkan investasi di sektor tersebut dan mendorong penerapan EBT sebagai pengganti sumber energi berbasis fosil di Indonesia. Pembahasan terkait pengembangan industri EBT tersebut juga menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dengan UNIDO.

Baca Juga :  Menko Airlangga: Pemerintah Dukung Permodalan bagi UMKM

Airlangga dan Gerd Müller dalam kesempatan tersebut menyepakati bahwa kedua belah pihak terus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama industri melalui program yang telah dicanangkan. Dalam pertemuan tersebut, Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Airlangga juga menjelaskan beberapa hal terkait upaya yang dilakukan Indonesia. Di antaranya perihal phasing out pembangkit listrik berbasis batubara dan menggantinya dengan beberapa proyek energi terbarukan. Misalnya seperti cofiring batubara dengan amonia, pembangkit listrik panas bumi, floating solar panel, dan hydropower.

“Kami berharap dukungan UNIDO untuk Indonesia bisa terus berjalan, untuk percepatan transformasi energi hijau dan implementasi industry 4.0. juga untuk peningkatan kapasitas industri nasional agar Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar global,” ujar Airlangga.

Airlangga juga menjelaskan bahwa Indonesia menyiapkan instrumen alternatif seperti blended finance, terutama skema pembiayaan dengan menampung dana dari filantropi atau swasta. Skema untuk membantu dukungan pembiayaan pada program-program ekonomi hijau itu datang dari berbagai lembaga pengelola dana multinasional ataupun perencanaan. Misalnya seperti ADB atau World Bank.

Secara garis besar, kerja sama Indonesia – UNIDO Country Pragramme (IUCP) fokus pada empat area utama. Yakni penguatan akses pasar dan industrial competitiveness, energi bersih dan berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan penguatan kerja sama dengan fokus kepada inovasi, digitalisasi dan industry 4.0.

Baca Juga :  Oknum Aparat Desa Terancam Pidana

Sekadar informasi, UNIDO merupakan salah satu pihak yang terus mengawal diskusi dalam G20 Trade, Industry, and Investment Working Group (TII – WG). Hal itu berlangsung sejak pertemuan putaran pertama, khususnya mengenai isu di sektor industri.

Dirjen UNIDO Gerd Müller menyampaikan, institusinya akan terus berkomitmen mendukung Indonesia melalui program-program yang telah dicanangkan. Termasuk dukungan untuk pengembangan di sektor industri dan EBT.

Gerd Muller juga menegaskan dukungannya untuk Presidensi Indonesia dalam KTT G20 pada November 2022 mendatang. Dia mengusulkan agar ada wacana untuk mulai memikirkan perlunya African Union ikut bergabung menjadi Anggota G20. Misalnya seperti European Union yang saat ini telah menjadi Anggota G20.

Pertemuan tersebut juga membahas tentang COP 27. Terkait hal tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia memilih untuk lebih fokus pada upaya untuk mendorong realisasi dari berbagai komitmen yang telah direkomendasikan sebelumnya.

Selain Menteri Perindustrian, pertemuan tersebut dihadiri Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah. (dep7/ltg/fsr/hls/par)

BALI – Pada acara Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TII – MM) yang berlangsung di Nusa Dua, ada beberapa hal penting yang disampaikan Menko Bidang Perekonomian selaku Ketua Bidang Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022. Salah satunya, mengingatkan pentingnya sektor Industri agar menjadi perhatian bersama di forum G20.

”Sebab, menjadi penopang dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi. Juga mendorong pembukaan lapangan kerja, serta mempengaruhi kedua sektor yang lain yaitu perdagangan dan investasi,” ucap Airlangga saat memberikan memberikan sambutan dalam acara yang berlangsung pada pada 21-23 September 2022.

Di sela-sela pertemuan TII – MM tersebut, Airlangga menyempatkan diri untuk menerima Direktur Jenderal (United Nations on Industrial Development Organization) UNIDO Mr. Gerd Muller. Pertemuan bilateral tersebut berlangsung selama hampir satu jam di Nusa Dua.


Airlangga mengatakan, pemerintah sedang serius mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Sebab, memiliki cost yang sangat kompetitif. Juga dapat menjaga baseload yang diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi, termasuk di sektor industri.

Upaya tersebut sangat didukung dengan potensi energi alternatif, yang sumber energinya berupa renewable energy dan dimiliki Indonesia. Di antaranya energi surya (solar), energi air (hydropower), dan energi tenaga bayu.

Karena itu, Indonesia terus menguatkan kerja sama bilateral dengan beberapa negara untuk dapat meningkatkan investasi di sektor tersebut dan mendorong penerapan EBT sebagai pengganti sumber energi berbasis fosil di Indonesia. Pembahasan terkait pengembangan industri EBT tersebut juga menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dengan UNIDO.

Baca Juga :  Menko Airlangga: Pemerintah Sesuaikan Tarif Pungutan Ekspor CPO dan Turunannya

Airlangga dan Gerd Müller dalam kesempatan tersebut menyepakati bahwa kedua belah pihak terus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama industri melalui program yang telah dicanangkan. Dalam pertemuan tersebut, Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

- Advertisement -

Airlangga juga menjelaskan beberapa hal terkait upaya yang dilakukan Indonesia. Di antaranya perihal phasing out pembangkit listrik berbasis batubara dan menggantinya dengan beberapa proyek energi terbarukan. Misalnya seperti cofiring batubara dengan amonia, pembangkit listrik panas bumi, floating solar panel, dan hydropower.

“Kami berharap dukungan UNIDO untuk Indonesia bisa terus berjalan, untuk percepatan transformasi energi hijau dan implementasi industry 4.0. juga untuk peningkatan kapasitas industri nasional agar Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar global,” ujar Airlangga.

Airlangga juga menjelaskan bahwa Indonesia menyiapkan instrumen alternatif seperti blended finance, terutama skema pembiayaan dengan menampung dana dari filantropi atau swasta. Skema untuk membantu dukungan pembiayaan pada program-program ekonomi hijau itu datang dari berbagai lembaga pengelola dana multinasional ataupun perencanaan. Misalnya seperti ADB atau World Bank.

Secara garis besar, kerja sama Indonesia – UNIDO Country Pragramme (IUCP) fokus pada empat area utama. Yakni penguatan akses pasar dan industrial competitiveness, energi bersih dan berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan penguatan kerja sama dengan fokus kepada inovasi, digitalisasi dan industry 4.0.

Baca Juga :  Pansus Calon Anggota KI Belum Dibentuk

Sekadar informasi, UNIDO merupakan salah satu pihak yang terus mengawal diskusi dalam G20 Trade, Industry, and Investment Working Group (TII – WG). Hal itu berlangsung sejak pertemuan putaran pertama, khususnya mengenai isu di sektor industri.

Dirjen UNIDO Gerd Müller menyampaikan, institusinya akan terus berkomitmen mendukung Indonesia melalui program-program yang telah dicanangkan. Termasuk dukungan untuk pengembangan di sektor industri dan EBT.

Gerd Muller juga menegaskan dukungannya untuk Presidensi Indonesia dalam KTT G20 pada November 2022 mendatang. Dia mengusulkan agar ada wacana untuk mulai memikirkan perlunya African Union ikut bergabung menjadi Anggota G20. Misalnya seperti European Union yang saat ini telah menjadi Anggota G20.

Pertemuan tersebut juga membahas tentang COP 27. Terkait hal tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia memilih untuk lebih fokus pada upaya untuk mendorong realisasi dari berbagai komitmen yang telah direkomendasikan sebelumnya.

Selain Menteri Perindustrian, pertemuan tersebut dihadiri Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah. (dep7/ltg/fsr/hls/par)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/