BANGKALAN – Pelaku pencurian tidak memandang status target dalam melancarkan aksinya. Rabu (23/8) maling yang diyakini lebih satu orang mengacak-acak rumah keluarga polisi. Uang tunai ratusan juta dan satu kotak perhiasan berhasil dibawa kabur dari Blok AC Perumahan Istana Megah Cemerlang (IMC) Bangkalan.
Peristiwa nahas itu menimpa Sugiono, 44, warga Kelurahan Mlajah, Kecamatan Kota Bangkalan. Dia tercatat sebagai Kepala Unit (Kanit) Intel Polsek Kebomas, Gresik. Sementara istrinya, Yuni Darmayanti, 42, merupakan pegawai Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Bangkalan.
Sekitar pukul 09.00, Yuni Darmayanti menitipkan anak ketiganya Alif Wahyu Nurcahya, 1 tahun 7 bulan kepada tetangga. Kemudian mengantarakan anak keduanya, Adila Ramadani, 5, ke TK. Setelah itu berangkat kerja ke kantor disperinaker.
Si sareyang, Andika Aprianto Darma Putra, 19, berada di rumah kerabatnya di Kelurahan Demangan, Kecamatan Kota Bangkalan. Sementara Sugiono menjalankan tugas di Polsek Kebomas, Gresik.
Sebelum mengantarkan anak dan berangkat ngantor, Yuni mengunci pintu rumah dan pagar. Sebab di teras rumah juga terdapat Honda Vario putih M 5256 HN. Yuni berangkat kerja mengendarai Suzuki Ertiga abu-abu metalik M 821 HC.
Sekitar pukul 12.30, Yuni pulang dari kantor dan menjemput Adila Ramadani. Kemudian langsung menuju rumah. Saat itu dia melihat pagar dan pintu rumah terbuka. ”Saya kira suami saya pulang dinas,” terangnya.
Perkiraan perempuan yang saat itu berbaju putih itu kaget bukan kepalang saat masuk ke rumahnya. Pandangannya tertuju pada kondisi kamar yang sudah berantakan. Pada saat bersamaan dia juga melihat pintu lemari dalam keadaan terbuka.
Dia pun segera memeriksa tempat penyimpanan uang dan perhiasan. Uang tunai sekitar Rp 246 juta raib. Selain itu, satu kotak perhiasan emas yang terdiri dari cincin, gelang, dan kalung hilang. ”Perhiasan yang diambil satu kotak. Tapi saya belum ngitung berapa total yang diambil pelaku,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, pelaku tidak mengambil barang berharga lain. Kuat dugaan pelaku beraksi menggunakan mobil. Barang-barang elektronik dan motor Honda Vario di teras tetap ada. ”Sebelum pencurian yang sekarang, kami pernah kehilangan sepasang burung berkicau,” imbuhnya.
Yuni mengaku sempat berpapasan dengan mobil Avanza putih ketika pulang kerja sebelum sampai rumah. Bahkan, dia sempat melihat sopir mobil itu. ”Sebab kaca mobil depan terbuka sedikit,” ucapnya.
Meski demikian, saat itu dia tidak curiga. Sebab orang tersebut tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Yuni hanya mangkel karena laju kendaraan tersebut sedikit menghalangi laju mobilnya. ”Saat mengetahui aksi pencurian, saya langsung telepon suami dan melapor ke Polres Bangkalan,” terangnya.
Selama Yuni keluar rumah itu diduga dimanfaatkan oleh pelaku. Sebab, menurut penuturan tetangganya, sekitar pukul 12.00 terpakir mobil Avanza putih di depan rumah Sugiono dan Yuni. Pada saat itu suasana perumahan tidak begitu ramai. Warga banyak sibuk dengan aktivitas masing-masing.
”Mobil saya sempat tidak bisa lewat karena terhalang mobil itu (Avanza putih). Parkirnya terlalu ke tengah,” tutur Hartono, tetangga Yuni di lokasi kejadian. Karena itu, dia meminta agar sopir mobil tersebut meminggirkan mobilnya.
Permintaan itu dituruti sebelum kendaraan Hartono melintas. Pada saat itu dia mengaku memang melihat pagar rumah Yuni terbuka. Namun, tidak sedikit pun menaruh curiga bahwa telah dibuka kawanan pencuri. Sebab, saat berkomunikasi agar menepikan mobil, orang asing tersebut begitu tenang.
Yang dia lihat, di dalam Avanza itu hanya satu orang. Hartono menduga ada orang lain di dalam rumah Yuni saat itu. Ciri-ciri orang tak dikenal dalam Avanza itu sudah tua dan berkulit kuning langsat. ”Saya tidak curiga. Saya kira tamu korban,” katanya.
Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Anton Widodo mengatakan, setelah mendapatkan laporan, pihaknya langsung menerjunkan tim ke tempat kejadian perkara (TKP). Mereka segera melakukan identifikasi sidik jari bekas benda yang dipegang pelaku. ”Doakan saja pelakunya bisa tertangkap,” katanya.