SWISS – Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Qualcomm Cristiano Amon di Qualcomm Haus, Davos, Minggu (22/5). Dalam pertemuan yang digelar pada hari pertama World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 itu, keduanya membahas perkembangan dan potensi digitalisasi di Indonesia.
Digitalisasi di Indonesia sudah berkembang pesat. Dimulai sejak berkembangnya globalisasi, serta didorong oleh dampak pandemi Covid-19 yang turut mempercepat proses transformasi digital.
Airlangga menuturkan, perbaikan ekonomi pasca pandemi menjadi peluang untuk mentransformasi perekonomian. Termasuk, berbagai aktivitas sosial ekonomi menuju ekonomi digital.
Pada tingkat regional, kawasan ASEAN merupakan pasar terbesar ke-3 di Asia dan terbesar ke-5 di dunia. ASEAN salah satu pasar terintegrasi yang paling berkembang.
Selain itu, dengan populasi 660 juta orang, ASEAN memiliki basis konsumen yang luas (terbesar ketiga setelah Tiongkok dan India). Selain itu, lebih dari 50 % populasi ASEAN berusia di bawah 30 tahun. Mereka merupakan bagian terbesar dari angkatan kerja saat ini dan masa depan.
Menurut Airlangga, pada 2021 terdapat transaksi komersial lebih dari US$ 27 miliar (Rp 400 triliun) dengan lebih dari 2.300 start-up. Hal itu menempatkan Indonesia sebagai negara ke-5 di dunia dengan jumlah start-up terbanyak.
Indonesia memiliki 370 juta pengguna koneksi seluler dan 204 juta pengguna internet (74 % dari total populasi). Nilai transaksi uang elektronik juga melebihi US$ 2,4 miliar (Rp 35 triliun) per Desember 2021.
Tingkat inklusi keuangan pada 2019 sebesar 76,19 % dan ditargetkan akan mencapai 90 % pada 2025. Sedangkaan pada 2021, terdapat 785 juta bisnis fintech.
Airlangga juga merincii upaya-upaya yang telah dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam mendukung proses transformasi digital. Khususnya untuk mendorong iklim bisnis dan investasi pada sektor digital.
“Dengan transformasi sejumlah regulasi investasi, Qualcomm dapat mengembangkan jaringan bisnisnya ke Indonesia. Khususnya terkait pengembangan infrastruktur 5G dan sektor digital lainnya di Indonesia,” ucap Airlangga.
Sekadar diketahui, Qualcomm merupakan perusahaan yang mengembangkan produk semikonduktor dan perangkat lunak. Juga menyediakan jasa teknologi nirkabel dan memiliki sejumlah paten penting untuk standar komunikasi seluler 5G, 4G, dan CDMA.
Pada pertemuan itu, CEO Qualcomm juga memberikan dukungan dan apresiasi terhadap sejumlah perkembangan transformasi digital yang sudah dijalankan pemerintah Indonesia.
Selain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga juga ditemani Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi. Termasuk, Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Eko Cahyanto. (dep7/rep/fsr/par)