28 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Rekom Demokrat Bergantung Survei, Ketua DPC Berhasrat Ikut Maju

SUMENEP – Pemilihan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) serentak 2020 semakin dekat. Partai peroleh kursi di DPRD Sumenep pada pemilu 2019 semakin gencar memanaskan mesin politiknya. Salah satunya Partai Demokrat.

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut mulai melakukan penjaringan kandidat cabup dan cawabup yang akan diusung di pilkada serentak tahun ini. Penjaringan oleh DPC Demokrat Sumenep dibuka sejak kemarin (23/1).

Sekretaris DPC Partai Demokrat Sumenep Indra Wahyudi mengatakan, penjaringan dibuka hingga Senin (3/2). Proses penjaringan baru dilakukan sesuai amanat DPP partai Demokrat melalui DPW Jawa Timur (Jatim).

Proses penjaringan dibagi menjadi dua tahap. Kamis (23/1) hingga Senin (27/1) pengambilan formulir. Kemudian, Selasa (28/1) hingga Senin (3/2) pengembalian formulir dan administrasi lainnya. ”Pengambilan formulir tidak bisa jika sudah masuk waktu pengembalian berkas,” ucapnya.

Politikus asal Kecamatan Ambunten itu mengutarakan, pihaknya hanya melakukan penjaringan. Sementara keputusan tentang sosok yang akan mendapatkan rekomendasi menjadi kewenangan DPP. Meski begitu, semua dinamika politik di Kota Keris yang akan disampaikan DPC ke DPP akan menjadi pertimbangan.

Baca Juga :  Pengalaman Nyantri

Demokrat memiliki kriteria tentang sosok yang akan diusung. Yakni harus memiliki kualitas, kapasitas, dan elektabilitas tinggi dibandingkan dengan figur lain yang juga berhasrat maju di pilkada tahun ini. ”Yang tidak kalah penting di Demokrat yaitu hasil survei,” ungkapnya.

DPW Demokrat Jawa Timur sudah bekerja sama dengan 13 lembaga survei. Setiap kandidat calon yang ingin mengembalikan berkas harus melampirkan hasil survei yang sudah dilakukan selama ini.

Dia mengakui, internalnya ingin mengusung kader sendiri. Yakni, Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep Soengkono Sidik. Namun, semua keputusan ada di tangan DPP. Dengan demikian, siapa pun memiliki potensi yang sama.

Pada hari pertama pendaftaran ada empat kandidat yang mengambil formulir. Mereka adalah Malik Effendi, Fattah Jasin, dan Donny M. Siradj. Ketiganya mengambil formulir bacabup. Ali Fikri A. Warits juga datang ke kantor DPC Demokrat untuk mengambil formulir. ”Ali Fikri rencananya mengambil dua formulir, yaitu cabup dan cawabup,” jelasnya.

Baca Juga :  Pesantren, Ramadan, dan Jeda Reflektif

Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep Soengkono Sidik tidak menampik dirinya berhasrat maju di pilkada tahun ini. Mantan wakil bupati Sumenep itu juga akan mendaftar ke partainya sendiri. ”Kalau ternyata hasil survei elektabilitas saya lebih rendah dari yang lain tidak apa-apa,” katanya.

Soengkono mengungkapkan, Demokrat masih membutuhkan sokongan partai lain dalam mengusung cabup dan cawabup. Karena perolehan kursinya hanya tujuh. Pihaknya saat ini tengah menjalin komunikasi dengan sesama elite parpol di Sumenep. ”Soal koalisi, lihat saja perintah DPP nanti,” tukasnya. (jup)

SUMENEP – Pemilihan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) serentak 2020 semakin dekat. Partai peroleh kursi di DPRD Sumenep pada pemilu 2019 semakin gencar memanaskan mesin politiknya. Salah satunya Partai Demokrat.

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut mulai melakukan penjaringan kandidat cabup dan cawabup yang akan diusung di pilkada serentak tahun ini. Penjaringan oleh DPC Demokrat Sumenep dibuka sejak kemarin (23/1).

Sekretaris DPC Partai Demokrat Sumenep Indra Wahyudi mengatakan, penjaringan dibuka hingga Senin (3/2). Proses penjaringan baru dilakukan sesuai amanat DPP partai Demokrat melalui DPW Jawa Timur (Jatim).


Proses penjaringan dibagi menjadi dua tahap. Kamis (23/1) hingga Senin (27/1) pengambilan formulir. Kemudian, Selasa (28/1) hingga Senin (3/2) pengembalian formulir dan administrasi lainnya. ”Pengambilan formulir tidak bisa jika sudah masuk waktu pengembalian berkas,” ucapnya.

Politikus asal Kecamatan Ambunten itu mengutarakan, pihaknya hanya melakukan penjaringan. Sementara keputusan tentang sosok yang akan mendapatkan rekomendasi menjadi kewenangan DPP. Meski begitu, semua dinamika politik di Kota Keris yang akan disampaikan DPC ke DPP akan menjadi pertimbangan.

Baca Juga :  Berharap 2019 Kasus Korupsi Kambing Etawa Disidangkan

Demokrat memiliki kriteria tentang sosok yang akan diusung. Yakni harus memiliki kualitas, kapasitas, dan elektabilitas tinggi dibandingkan dengan figur lain yang juga berhasrat maju di pilkada tahun ini. ”Yang tidak kalah penting di Demokrat yaitu hasil survei,” ungkapnya.

DPW Demokrat Jawa Timur sudah bekerja sama dengan 13 lembaga survei. Setiap kandidat calon yang ingin mengembalikan berkas harus melampirkan hasil survei yang sudah dilakukan selama ini.

- Advertisement -

Dia mengakui, internalnya ingin mengusung kader sendiri. Yakni, Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep Soengkono Sidik. Namun, semua keputusan ada di tangan DPP. Dengan demikian, siapa pun memiliki potensi yang sama.

Pada hari pertama pendaftaran ada empat kandidat yang mengambil formulir. Mereka adalah Malik Effendi, Fattah Jasin, dan Donny M. Siradj. Ketiganya mengambil formulir bacabup. Ali Fikri A. Warits juga datang ke kantor DPC Demokrat untuk mengambil formulir. ”Ali Fikri rencananya mengambil dua formulir, yaitu cabup dan cawabup,” jelasnya.

Baca Juga :  Kasus Kriminalitas di Sumenep Meningkat

Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep Soengkono Sidik tidak menampik dirinya berhasrat maju di pilkada tahun ini. Mantan wakil bupati Sumenep itu juga akan mendaftar ke partainya sendiri. ”Kalau ternyata hasil survei elektabilitas saya lebih rendah dari yang lain tidak apa-apa,” katanya.

Soengkono mengungkapkan, Demokrat masih membutuhkan sokongan partai lain dalam mengusung cabup dan cawabup. Karena perolehan kursinya hanya tujuh. Pihaknya saat ini tengah menjalin komunikasi dengan sesama elite parpol di Sumenep. ”Soal koalisi, lihat saja perintah DPP nanti,” tukasnya. (jup)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/