SEMENTARA itu, Partai Golkar disebut-sebut tidak mendapat jatah kursi di DPRD Sumenep. Bahkan, empat calon incumbent tidak bisa kembali ke gedung dewan. Namun, internal partai yakin kader partai pohon beringin masih dipercaya masyarakat.
Berita mengenai Partai Golkar yang tak dapat kursi dalam pemilihan DPRD Sumenep tahun ini disikapi dingin petinggi partai. Ketua DPD Golkar Sumenep Iwan Budiharto masih menunggu hasil perhitungan suara yang sedang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Iwan mengaku sudah mendengar kabar bahwa partainya tidak mendapat jatah kursi dalam pelihan umum tahun ini. Pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan kabar tersebut. ”Itu kan spekulasi saja. Hasilnya nanti tetap menunggu hasil penghitungan KPU,” ungkapnya.
Tahun ini partai yang berlambang pohon beringin itu mengirimkan 50 calon dalam pemilihan umum di Sumenep. Dia masih optimistis, para calon wakil rakyat dari Golkar dipercaya oleh masyarakat. ”Teman-teman sudah bekerja keras. Saya tahu betul. Untuk hasilnya, bagaimanapun nanti harus diterima,” jelasnya.
Komisioner KPU Sumenep Abdul Hadi mengatakan, sampai saat ini penghitungan suara terus dilakukan. Hasilnya belum bisa dipastikan. ”Kita tunggu saja sampai penghitungan selesai,” pintanya.
Pada periode 2014–2019, jatah kursi empat partai di DPRD Sumenep sama-sama tujuh. Empat partai itu masing-masing PKB, Partai Demokrat, PPP, dan PAN. Posisi kedua PDI Perjuangan dengan enam kursi. Lalu, Gerindra 5 kursi, Golkar 4 kursi, serta PKS, Hanura, dan Nasdem masing-masing 2 kursi. Sementara PBB hanya 1 kursi.