PAMEKASAN – Tata tertib (tatib) anggota DPRD Pamekasan mulai disusun. Pimpinan sementara legislatif menetapkan 20 anggota sebagai tim penyusun tatib. Mereka perwakilan dari seluruh fraksi.
Tatib akan dibahas sembari menunggu pelantikan pimpinan dewan definitif. Sayangnya, tidak ada batas waktu yang ditentukan dalam penyusunan pedoman aktivitas kedewanan itu.
Ketua Sementara DPRD Pamekasan Halili Yasin mengatakan, penyusunan tatib tidak terbatas waktu. Hanya, diharapkan tim yang telah terbentuk segera menyelesaikan draf yang akan menjadi pedoman aktivitas kedewanan tersebut.
Mengingat, ke depan akan banyak agenda pembahasan yang harus diselesaikan. Sembari menunggu pelantikan pimpinan definitif, tim penyusun tatib diharapkan membahas dengan maksimal. ”Selesai terlalu cepat juga kurang baik,” katanya kemarin (20/9).
Halili mengatakan, ada sejumlah poin yang direncanakan ditetapkan menjadi tatib. Di antaranya, pakaian dewan. Setiap rapat harus memakai pakaian dinas. Pada periode sebelumnya, dewan boleh pakai pakaian apa saja yang penting rapi.
Kemudian, kedisiplinan dewan juga akan dipertajam. Sesuai aturan dari pemerintah pusat, enam kali secara berturut-turut tidak hadir rapat, anggota dewan bisa dipecat. Secara jelas dan gamblang akan diatur dalam tatib itu.
Tata beracara anggota dewan juga akan diatur. Dengan demikian, roda organisasi berjalan optimal sesuai dengan keinginan dan harapan seluruh masyarakat. ”Setelah tim disusun, langsung dibahas,” kata politikus PPP tersebut.
Aktivis Lembaga Kajian Kebijakan Pemerintah Zahrul Anam mengatakan, tatib menjadi pedoman aktivitas dewan. Diharapkan, pedoman itu disusun dengan profesional agar tidak ada celah bagi dewan tidak disiplin.
Kedisiplinan menjadi materi penting. Sebab, tidak sedikit dewan bolos rapat. Padahal, kehadirannya sangat dibutuhkan. ”Tatib ini menjadi kunci awal anggota dewan bekerja profesional,” tandasnya.
