28 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Primaniyarta

Ekspor Jatim Terus Menggeliat, Wujudkan Optimis Jatim Bangkit

TANGERANG, Jawa Pos Radar Madura – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Primaniyarta kategori kepala daerah pendukung ekspor. Penghargaan itu dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.

Penghargaan diserahkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kepada Gubernur Khofifah. Bertepatan dengan acara pembukaan Trade Expo Indonesia Ke-37 yang dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Hall Nusantara Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Rabu (19/10).

Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada eksportir dan kepala daerah pendukung ekspor yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor.

Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada seluruh eksportir Jatim. Sebab, melalui produk-produk yang sudah dihasilkan dan dipasarkan ke luar negeri, turut berkontribusi menggerakkan sekaligus menumbuhkan perekonomian.

”Terima kasih kepada seluruh eksportir Jawa Timur yang terus bergerak. Pemprov Jawa Timur terus mendorong dan memfasilitasi agar ekspor dari Jatim bergeliat. Semoga mempercepat kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Tercatat ada tujuh kategori penghargaan yang diserahkan. Di antaranya, kategori eksportir pengembang pasar baru, eksportir digital, eksportir produk berkelanjutan, dan eksportir produk inovatif. Kemudian, kategori eksportir produk industri manufaktur, eksportir produk halal, dan fesyen muslim. Lalu, kategori eksportir pemula serta kepala daerah pendukung ekspor.

”Tentu dengan penghargaan ini, akan semakin melecut semangat eksportir Indonesia, khususnya di Jawa Timur, untuk ikut membangun perekonomian bangsa,” ujarnya.

Ditegaskan, dalam mendorong kualitas dan kuantitas ekspor Jatim, ada sejumlah langkah yang telah dilakukan. Salah satunya melalui pendirian Rumah Kurasi yang dilakukan bersama Bank Indonesia. Dalam Rumah Kurasi dilakukan banyak upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor.

”Dari segi kuantitas produk ekspor, kita dorong dengan membantu produk UMKM agar bisa melakukan ekspor. Namun, kualitasnya juga kita standardisasi dengan sistem kurasi agar berdaya saing dan sesuai dengan pasar negara tujuan,” tegasnya.

Baca Juga :  Jelang Pelantikan Pimpinan Tetap DPRD 2019–2024

Demikian pula untuk eksportir dalam skala besar. Pemprov Jatim terus berupaya membantu dan memfasilitasi pembukaan pasar yang semakin luas dengan negara-negara yang potensial dijadikan pasar tujuan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

Penghargaan Primaniyarta yang diterima Pemprov Jatim serta beberapa eksportir asal Jatim perlu dipertahankan sekaligus ditingkatkan. Salah satunya lewat kolaborasi bisnis yang dapat memperluas jaringan usaha agar dapat memberikan perubahan positif.

Menurut Khofifah, perdagangan ekspor akan terus didorong dari berbagai sektor dan komoditas. Bukan hanya sektor perikanan, pertanian, dan pengolahan. Sektor UMKM juga harus didorong lebih maju dari kualitas produknya.

”Ekspor akan terus kita dorong. Untuk itu, penguatan daya saing dan suplai terus dikuatkan. Termasuk, sektor UMKM melalui Rumah Kurasi,” jelasnya.

Berdasarkan data Disperindag Jatim, total nilai ekspor Jatim Januari hingga Juni 2022 mencapai USD 11,91 miliar. Komoditas ekspor nonmigas Jatim tertinggi adalah tembaga USD 988,53 juta. Disusul ekspor produk lemak dan hewan nabati senilai USD 977,8 juta. Kemudian, ekspor kayu dan barang dari kayu USD 958,8 juta, perhiasan senilai USD 958,8 juta, dan bahan kimia organik USD 696,4 juta. Negara tujuan ekspor tertinggi dari Jatim adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok.

”Alhamdulillah, ekspor kita terus menggeliat. Hasil ini semakin menegaskan semangat optimis kita untuk Jawa Timur Bangkit,” tegas gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Presiden Jokowi Ajak Kepala Daerah dan Masyarakat Tetap Optimistis, tetapi Waspada Hadapi Krisis Global

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat bersyukur. Di tengah krisis global dan resesi, ekonomi Negara Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen. Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi di antara negara-negara G20 dan negara-negara lainnya.

Baca Juga :  Gubernur Pastikan Stok Pangan Aman

”Termasuk, inflasi pada Agustus masih bisa dikendalikan di angka 4,6 persen serta kuartal II di angka 4,9 persen. Tapi karena kenaikan BBM kemarin, inflasi naik sedikit di angka 5,9 persen masih bisa kita kendalikan. Tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara lain, serta pertumbuhan ekonomi kita dibandingkan dengan negara lain,” urainya.

Jokowi berterima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk para kepala daerah, karena neraca perdagangan mengalami surplus. Bahkan, seperti yang disampaikan menteri perdagangan, mulai Januari sampai September, surplus mencapai 39,8 miliar US dolar.

Jokowi mengajak seluruh kepala daerah tetap optimistis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit dan tahun depan gelap.

”Silakan negara-negara lain, tetapi negara kita harus tetap optimistis, namun juga tetap waspada. Sebab, badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi akan menyebar sampai ke mana imbasnya ke kita seperti apa,” tegasnya.

Pekan lalu, lanjut Jokowi, managing IMF Kristalina mengungkapkan, ada 16 negara yang sudah menjadi pasiennya IMF. Sedangkan 28 negara antre di depan IMF. Meski begitu, Kristalina mengatakan bahwa Indonesia adalah titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Bagi pihaknya, pesan itu sangat bagus sehingga kepercayaan global terhadap Indonesia akan semakin baik.

”Sekali lagi kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,45 persen. Saya meyakini di kuartal ketiga kita juga masih tumbuh di atas 5 atau di atas 5,44 persen. Sebab, angka neraca dagang kita bulan lalu masih surplus 5,7 persen, kredit tumbuh 10,7 persen, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 persen. Semuanya masih dalam kondisi baik, tetapi sekali lagi dalam kondisi yang sangat sulit seperti ini kuncinya adalah kerja keras,” jelasnya. (bam/han)

TANGERANG, Jawa Pos Radar Madura – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Primaniyarta kategori kepala daerah pendukung ekspor. Penghargaan itu dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.

Penghargaan diserahkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kepada Gubernur Khofifah. Bertepatan dengan acara pembukaan Trade Expo Indonesia Ke-37 yang dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Hall Nusantara Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Rabu (19/10).

Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada eksportir dan kepala daerah pendukung ekspor yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor.


Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada seluruh eksportir Jatim. Sebab, melalui produk-produk yang sudah dihasilkan dan dipasarkan ke luar negeri, turut berkontribusi menggerakkan sekaligus menumbuhkan perekonomian.

”Terima kasih kepada seluruh eksportir Jawa Timur yang terus bergerak. Pemprov Jawa Timur terus mendorong dan memfasilitasi agar ekspor dari Jatim bergeliat. Semoga mempercepat kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Tercatat ada tujuh kategori penghargaan yang diserahkan. Di antaranya, kategori eksportir pengembang pasar baru, eksportir digital, eksportir produk berkelanjutan, dan eksportir produk inovatif. Kemudian, kategori eksportir produk industri manufaktur, eksportir produk halal, dan fesyen muslim. Lalu, kategori eksportir pemula serta kepala daerah pendukung ekspor.

”Tentu dengan penghargaan ini, akan semakin melecut semangat eksportir Indonesia, khususnya di Jawa Timur, untuk ikut membangun perekonomian bangsa,” ujarnya.

- Advertisement -

Ditegaskan, dalam mendorong kualitas dan kuantitas ekspor Jatim, ada sejumlah langkah yang telah dilakukan. Salah satunya melalui pendirian Rumah Kurasi yang dilakukan bersama Bank Indonesia. Dalam Rumah Kurasi dilakukan banyak upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor.

”Dari segi kuantitas produk ekspor, kita dorong dengan membantu produk UMKM agar bisa melakukan ekspor. Namun, kualitasnya juga kita standardisasi dengan sistem kurasi agar berdaya saing dan sesuai dengan pasar negara tujuan,” tegasnya.

Baca Juga :  Jelang Pelantikan Pimpinan Tetap DPRD 2019–2024

Demikian pula untuk eksportir dalam skala besar. Pemprov Jatim terus berupaya membantu dan memfasilitasi pembukaan pasar yang semakin luas dengan negara-negara yang potensial dijadikan pasar tujuan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

Penghargaan Primaniyarta yang diterima Pemprov Jatim serta beberapa eksportir asal Jatim perlu dipertahankan sekaligus ditingkatkan. Salah satunya lewat kolaborasi bisnis yang dapat memperluas jaringan usaha agar dapat memberikan perubahan positif.

Menurut Khofifah, perdagangan ekspor akan terus didorong dari berbagai sektor dan komoditas. Bukan hanya sektor perikanan, pertanian, dan pengolahan. Sektor UMKM juga harus didorong lebih maju dari kualitas produknya.

”Ekspor akan terus kita dorong. Untuk itu, penguatan daya saing dan suplai terus dikuatkan. Termasuk, sektor UMKM melalui Rumah Kurasi,” jelasnya.

Berdasarkan data Disperindag Jatim, total nilai ekspor Jatim Januari hingga Juni 2022 mencapai USD 11,91 miliar. Komoditas ekspor nonmigas Jatim tertinggi adalah tembaga USD 988,53 juta. Disusul ekspor produk lemak dan hewan nabati senilai USD 977,8 juta. Kemudian, ekspor kayu dan barang dari kayu USD 958,8 juta, perhiasan senilai USD 958,8 juta, dan bahan kimia organik USD 696,4 juta. Negara tujuan ekspor tertinggi dari Jatim adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok.

”Alhamdulillah, ekspor kita terus menggeliat. Hasil ini semakin menegaskan semangat optimis kita untuk Jawa Timur Bangkit,” tegas gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Presiden Jokowi Ajak Kepala Daerah dan Masyarakat Tetap Optimistis, tetapi Waspada Hadapi Krisis Global

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat bersyukur. Di tengah krisis global dan resesi, ekonomi Negara Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen. Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi di antara negara-negara G20 dan negara-negara lainnya.

Baca Juga :  Kasatreskim Intens Silaturahmi ke Tokoh Agama dan Masyarakat

”Termasuk, inflasi pada Agustus masih bisa dikendalikan di angka 4,6 persen serta kuartal II di angka 4,9 persen. Tapi karena kenaikan BBM kemarin, inflasi naik sedikit di angka 5,9 persen masih bisa kita kendalikan. Tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara lain, serta pertumbuhan ekonomi kita dibandingkan dengan negara lain,” urainya.

Jokowi berterima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk para kepala daerah, karena neraca perdagangan mengalami surplus. Bahkan, seperti yang disampaikan menteri perdagangan, mulai Januari sampai September, surplus mencapai 39,8 miliar US dolar.

Jokowi mengajak seluruh kepala daerah tetap optimistis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit dan tahun depan gelap.

”Silakan negara-negara lain, tetapi negara kita harus tetap optimistis, namun juga tetap waspada. Sebab, badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi akan menyebar sampai ke mana imbasnya ke kita seperti apa,” tegasnya.

Pekan lalu, lanjut Jokowi, managing IMF Kristalina mengungkapkan, ada 16 negara yang sudah menjadi pasiennya IMF. Sedangkan 28 negara antre di depan IMF. Meski begitu, Kristalina mengatakan bahwa Indonesia adalah titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Bagi pihaknya, pesan itu sangat bagus sehingga kepercayaan global terhadap Indonesia akan semakin baik.

”Sekali lagi kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,45 persen. Saya meyakini di kuartal ketiga kita juga masih tumbuh di atas 5 atau di atas 5,44 persen. Sebab, angka neraca dagang kita bulan lalu masih surplus 5,7 persen, kredit tumbuh 10,7 persen, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 persen. Semuanya masih dalam kondisi baik, tetapi sekali lagi dalam kondisi yang sangat sulit seperti ini kuncinya adalah kerja keras,” jelasnya. (bam/han)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/