BANGKALAN – Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali terjadi di Masjid Al-Ikhsan, Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Rabu (18/10) sekitar pukul 11.30. Dua orang yang diduga pelaku tertangkap tangan warga. Beruntung massa tidak sampai main hakim sendiri.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura di lokasi, korban bernama Turi Datmodjo, warga Jalan Jeruk Raya RT 002, RW 008, Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal. Ceritanya, Dia berangkat dari rumahnya menuju Masjid Al-Ikhsan menggunakan sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi (nopol) M 3938 HE untuk melaksanakan salat Duhur.
Setiba di halaman masjid, dia langsung memarkir sepeda motornya dengan keadaan terkunci. Kemudian, Turi Datmodjo mengambil wudu. Setelah itu, masuk masjid untuk menunaikan salat Duhur. Tak berselang lama, datang dua orang menggunakan sepeda motor Yamaha Vega dengan nopol L 6642 NR.
Mereka adalah Angga Dinasti, 21, Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, dan Moh. Hasan Ashari, 22, Desa/Kecamatan Labang. Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), Moh. Hasan Ashari langsung mendekati sepeda motor Turi Datmodjo. Tanpa pikir panjang, dia langsung mencongkel kendaraan milik Turi Datmodjo menggunakan kunci T.
Aksi pencurian itu diketahui oleh jamaah yang langsung berteriak maling. Kaget, Moh. Hasan Ashari berusaha kabur dengan berlari. Namun, warga berhasil menangkapnya tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sementara Angga Dinasti melarikan diri ke arah selatan dengan sepeda motornya. Warga langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkapnya. Kedua pelaku sempat menjadi bulan-bulanan warga.
Beruntung, tidak lama berselang, polisi tiba di TKP. Kedua pelaku berhasil diamankan dari amukan warga. Kedua pelaku langsung dibawa ke Polsek Kamal untuk pemeriksaan lanjutan. Sayangnya, polisi tidak memperbolehkan wartawan mengambil gambar dua pelaku.
Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Anton Widodo membenarkan, polisi telah mengamankan Angga Dinasti dan Moh. Hasan Ashari. Kedua pelaku tertangkap tangan olrh warga saat melancarkan aksinya.
Disinggung kenapa polisi melarang wartawan mengambil foto pelaku? Anton mengaku, saat itu polisi sedang fokus melakukan pemeriksaan kepada korban dan pelaku. ”Masih diperiksa. Untuk mengetahui mainnya mereka di mana saja. ternyata sudah di beberapa TKP. Sabar dulu. Nanti pasti kami rilis,” ucapnya singkat.