21.4 C
Madura
Friday, June 2, 2023

Menko Airlangga: Pemerintah Terus Dorong Vaksinasi Booster

JAKARTA – Dalam beberapa pekan terakhir, terjadi kenaikan kasus konfirmasi harian di beberapa negara. Juga di Indonesia, meski mengalami sedikit kenaikan.

Utamanya yang disebabkan virus Omicron subvarian baru BA.4 and BA.5. Karena itu, pemerintah terus mengantisipasi persebaran subvarian tersebut dengan terus menggencarkan vaksinasi Dosis-3 atau Booster.

Ada beberapa negara yang mengalami peningkatan kasus harian cukup tinggi per 17 Juli 2022. Yakni Amerika (135 ribuan kasus), Perancis (127 ribuan kasus), Jepang (89 ribuan kasus), Australia (42 ribuan kasus), Inggris (27 ribuan kasus), India (18 ribuan kasus), dan Singapura (9 ribuan kasus).

Sedangkan Indonesia, rata-rata kasus harian dalam sepeka terakhir (7DMA) sebanyak 3.378 kasus. Kasus beberapa negara meningkat bersamaan dengan munculnya subvarian BA.5. Khusus di India karena muncul subvarian baru BA.2.75.

Transmisi Komunitas (TK) di Indonesia naik hingga mencapai angka 8,75 per 100 ribu penduduk per pekan. Tapi dari ketiga indikator (jumlah kasus, rawat inap dan kematian) masih berada di Level 1 (TK Level 1 Standar WHO yaitu kurang 20 kasus, Rawat Inap kurang 5 kasus, Kematian di bawah 1 per 100 ribu penduduk per pekan).

Sedangkan untuk tingkat rawat inap RS masih rendah di angka 0,62 dan tingkat kematian juga masih rendah di angka 0,02 per 100 ribu penduduk per pekan. Untuk data per provinsi, DKI Jakarta di Level 3, Banten di Level 2, dan semua Provinsi yang lain (32 Provinsi) tetap berada di Level 1.

Angka Reproduksi Efektif (Rt) tingkat nasional cukup tinggi. Tapi sudah menunjukkan tren menurun dalam tiga pekan terakhir. Yakni dari 1,27 ke 1,26 dan per 14 Juli 2022 di angka 1,24. Tapi, Rt di semua pulau masih di atas 1,00 yang mengindikasikan laju penularan Covid-19 cukup tinggi.

Perlu diwaspasai Rt beberapa wilayah di luar Jawa-Bali memperlihatkan tren kenaikan. Misalkan Sumatera dari 1,23 menjadi 1,29, lalu Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dari 1,16 menjadi 1,18, dan Maluku, Papua dari 1,06 menjadi 1,08.

Baca Juga :  Menko Airlangga Hartarto Berharap Sekolah Tatap Muka Bisa Dimulai

Per 17 Juli 2022, penambahan kasus harian nasional sebanyak 3.540 kasus. Ribuan kasus itu terjadi di Jawa-Bali sebanyak 3.368 kasus atau 95,15 %, luar Jawa-Bali sejumlah 172 kasus atau 4,85 %, dari transmisi lokal 3.527 kasus dan PPLN 13 kasus.

Positivity-Rate harian secara nasional cukup tinggi 5,82 % (di atas standar WHO sebesar 5%). Sedangkan kasus kematian tercatat rendah. Sebab di luar Jawa-Bali tidak ada kasus dan secara nasional terdapat 10 kasus.

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, belum terdapat tren kenaikan kasus yang signifikan di luar Jawa-Bali. Dari 27.550 kasus aktif nasional, proporsi Jawa-Bali sebesar 94,23 % atau 25.959 kasus aktif. Sedangkan luar Jawa-Bali sebesar 5,77 % dari total kasus aktif nasional atau sebanyak 1.591 kasus aktif.

“Penambahan kasus harian masih relatif rendah dan landai pada 27 provinsi di luar Jawa-Bali. Ada 3 provinsi di luar Jawa-Bali dengan kasus aktif tertinggi dan mencapai di atas 100 kasus aktif. Yaitu Sumatera Utara 262 kasus aktif, Kalimantan Selatan 216 kasus aktif, dan Kalimantan Timur 130 kasus aktif.

“Terdapat enam provinsi yang kasus aktifnya sangat rendah (di bawah 10 kasus aktif). Yaitu Gorontalo, Kalimantan Utara, Bengkulu, Aceh, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara,” jelas Airlangga.

Untuk di tingkat kabupaten/kota di luar Jawa-Bali, kasus aktif tertinggi di Kota Medan (144 kasus aktif), Banjarmasin (90 kasus aktif), dan Palembang (68 kasus aktif). Kenaikan kasus aktif tertinggi dalam pekan ini di luar Jawa-Bali terjadi di Kabupaten Belitung dan Kota Pangkal Pinang (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung). Semula hanya 1 dan 2 kasus aktif, meningkat menjadi 29 dan 30 kasus aktif.

Kemudian, dari data Level Asesmen situasi Covid-19 per 16 Juli 2022, terdapat satu kabupaten/kota di luar Jawa-Bali dengan Level Asesmen TK-2. Yaitu Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Sebanyak 385 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali masih tetap berada pada Level TK-1.

Baca Juga :  Airlangga: Indonesia Berpeluang Tarik Banyak Investor

“Terlepas dari adanya peningkatan kasus konfirmasi harian yang terjadi, namun tingkat BOR (Isolasi dan ICU) di seluruh provinsi masih aman, secara nasional BOR di kisaran 4 %. Pemberlakuan PPKM di luar Jawa-Bali, diterapkan sejak 5 Juli sampai 1 Agustus 2022. Sesuai Inmendagri Nomor 34 Tahun 2022. Sebanyak 385 kabupaten/kota di Level 1 dan hanya satu kabupaten di Level 2,” tutur Airlangga.

Perkembangan Capaian Vaksinasi di Luar Jawa-Bali
Per 17 Juli 2022, terdapat dua provinsi di luar Jawa-Bali yang capaian vaksinasi Dosis-1 masih di bawah 70 %. Yaitu Papua Barat dan Papua. Untuk vaksinasi Dosis-2, ada 10 provinsi yang capaiannya masih di bawah 70 %.

Sedangkan untuk vaksinasi Dosis-3, ada 25 provinsi luar Jawa-Bali yang capaiannya masih di bawah 30 %, dan semua provinsi luar Jawa-Bali belum mencapai 50 %. Lalu 22 provinsi di luar Jawa-Bali belum mencapai 70 % untuk Dosis-2 vaksin Lansia, dan 22 provinsi belum mencapai 70 % Dosis-2 vaksin Anak.

Airlangga menerangkan, sesuai arahan Presiden Jokowi, agar dilakukan percepatan capaian target vaksinasi Booster. Caranya, dengan mewajibkan berbagai mobilitas dan aktivitas masyarakat harus sudah divaksin Booster.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan perlunya vaksinasi Booster untuk melindungi masyarakat. Sehingga, jumlah warga yang masuk RS dan mengalami kejadian fatal tidak kian bertambah.

“Termasuk karena banyak jamaah haji yang baru pulang. Karena itu, Presiden Jokowi memerintahkan agar dilaksanakan vaksinasi Booster di asrama haji sebelum pulang ke rumahnya masing-masing, seperti yang sudah dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur,” ulasnya.

“Selain itu, sekarang ada varian baru BA.2.75 yang masuk di Indonesia. Sudah ada di Bali dan Jakarta. Varian itu kemungkinan berasal dari PPLN. Tapi untuk transmisi lokal masih dicari sumbernya,” pungkas Budi. (rep/fsr/hls/*/par)

JAKARTA – Dalam beberapa pekan terakhir, terjadi kenaikan kasus konfirmasi harian di beberapa negara. Juga di Indonesia, meski mengalami sedikit kenaikan.

Utamanya yang disebabkan virus Omicron subvarian baru BA.4 and BA.5. Karena itu, pemerintah terus mengantisipasi persebaran subvarian tersebut dengan terus menggencarkan vaksinasi Dosis-3 atau Booster.

Ada beberapa negara yang mengalami peningkatan kasus harian cukup tinggi per 17 Juli 2022. Yakni Amerika (135 ribuan kasus), Perancis (127 ribuan kasus), Jepang (89 ribuan kasus), Australia (42 ribuan kasus), Inggris (27 ribuan kasus), India (18 ribuan kasus), dan Singapura (9 ribuan kasus).


Sedangkan Indonesia, rata-rata kasus harian dalam sepeka terakhir (7DMA) sebanyak 3.378 kasus. Kasus beberapa negara meningkat bersamaan dengan munculnya subvarian BA.5. Khusus di India karena muncul subvarian baru BA.2.75.

Transmisi Komunitas (TK) di Indonesia naik hingga mencapai angka 8,75 per 100 ribu penduduk per pekan. Tapi dari ketiga indikator (jumlah kasus, rawat inap dan kematian) masih berada di Level 1 (TK Level 1 Standar WHO yaitu kurang 20 kasus, Rawat Inap kurang 5 kasus, Kematian di bawah 1 per 100 ribu penduduk per pekan).

Sedangkan untuk tingkat rawat inap RS masih rendah di angka 0,62 dan tingkat kematian juga masih rendah di angka 0,02 per 100 ribu penduduk per pekan. Untuk data per provinsi, DKI Jakarta di Level 3, Banten di Level 2, dan semua Provinsi yang lain (32 Provinsi) tetap berada di Level 1.

Angka Reproduksi Efektif (Rt) tingkat nasional cukup tinggi. Tapi sudah menunjukkan tren menurun dalam tiga pekan terakhir. Yakni dari 1,27 ke 1,26 dan per 14 Juli 2022 di angka 1,24. Tapi, Rt di semua pulau masih di atas 1,00 yang mengindikasikan laju penularan Covid-19 cukup tinggi.

- Advertisement -

Perlu diwaspasai Rt beberapa wilayah di luar Jawa-Bali memperlihatkan tren kenaikan. Misalkan Sumatera dari 1,23 menjadi 1,29, lalu Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dari 1,16 menjadi 1,18, dan Maluku, Papua dari 1,06 menjadi 1,08.

Baca Juga :  Jalan Licin Sekitar Pasar Blega Picu Kecelakaan Berjamaah

Per 17 Juli 2022, penambahan kasus harian nasional sebanyak 3.540 kasus. Ribuan kasus itu terjadi di Jawa-Bali sebanyak 3.368 kasus atau 95,15 %, luar Jawa-Bali sejumlah 172 kasus atau 4,85 %, dari transmisi lokal 3.527 kasus dan PPLN 13 kasus.

Positivity-Rate harian secara nasional cukup tinggi 5,82 % (di atas standar WHO sebesar 5%). Sedangkan kasus kematian tercatat rendah. Sebab di luar Jawa-Bali tidak ada kasus dan secara nasional terdapat 10 kasus.

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, belum terdapat tren kenaikan kasus yang signifikan di luar Jawa-Bali. Dari 27.550 kasus aktif nasional, proporsi Jawa-Bali sebesar 94,23 % atau 25.959 kasus aktif. Sedangkan luar Jawa-Bali sebesar 5,77 % dari total kasus aktif nasional atau sebanyak 1.591 kasus aktif.

“Penambahan kasus harian masih relatif rendah dan landai pada 27 provinsi di luar Jawa-Bali. Ada 3 provinsi di luar Jawa-Bali dengan kasus aktif tertinggi dan mencapai di atas 100 kasus aktif. Yaitu Sumatera Utara 262 kasus aktif, Kalimantan Selatan 216 kasus aktif, dan Kalimantan Timur 130 kasus aktif.

“Terdapat enam provinsi yang kasus aktifnya sangat rendah (di bawah 10 kasus aktif). Yaitu Gorontalo, Kalimantan Utara, Bengkulu, Aceh, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara,” jelas Airlangga.

Untuk di tingkat kabupaten/kota di luar Jawa-Bali, kasus aktif tertinggi di Kota Medan (144 kasus aktif), Banjarmasin (90 kasus aktif), dan Palembang (68 kasus aktif). Kenaikan kasus aktif tertinggi dalam pekan ini di luar Jawa-Bali terjadi di Kabupaten Belitung dan Kota Pangkal Pinang (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung). Semula hanya 1 dan 2 kasus aktif, meningkat menjadi 29 dan 30 kasus aktif.

Kemudian, dari data Level Asesmen situasi Covid-19 per 16 Juli 2022, terdapat satu kabupaten/kota di luar Jawa-Bali dengan Level Asesmen TK-2. Yaitu Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Sebanyak 385 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali masih tetap berada pada Level TK-1.

Baca Juga :  Menko Airlangga Paparkan Beragam Skenario Presidensi G20 Indonesia

“Terlepas dari adanya peningkatan kasus konfirmasi harian yang terjadi, namun tingkat BOR (Isolasi dan ICU) di seluruh provinsi masih aman, secara nasional BOR di kisaran 4 %. Pemberlakuan PPKM di luar Jawa-Bali, diterapkan sejak 5 Juli sampai 1 Agustus 2022. Sesuai Inmendagri Nomor 34 Tahun 2022. Sebanyak 385 kabupaten/kota di Level 1 dan hanya satu kabupaten di Level 2,” tutur Airlangga.

Perkembangan Capaian Vaksinasi di Luar Jawa-Bali
Per 17 Juli 2022, terdapat dua provinsi di luar Jawa-Bali yang capaian vaksinasi Dosis-1 masih di bawah 70 %. Yaitu Papua Barat dan Papua. Untuk vaksinasi Dosis-2, ada 10 provinsi yang capaiannya masih di bawah 70 %.

Sedangkan untuk vaksinasi Dosis-3, ada 25 provinsi luar Jawa-Bali yang capaiannya masih di bawah 30 %, dan semua provinsi luar Jawa-Bali belum mencapai 50 %. Lalu 22 provinsi di luar Jawa-Bali belum mencapai 70 % untuk Dosis-2 vaksin Lansia, dan 22 provinsi belum mencapai 70 % Dosis-2 vaksin Anak.

Airlangga menerangkan, sesuai arahan Presiden Jokowi, agar dilakukan percepatan capaian target vaksinasi Booster. Caranya, dengan mewajibkan berbagai mobilitas dan aktivitas masyarakat harus sudah divaksin Booster.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan perlunya vaksinasi Booster untuk melindungi masyarakat. Sehingga, jumlah warga yang masuk RS dan mengalami kejadian fatal tidak kian bertambah.

“Termasuk karena banyak jamaah haji yang baru pulang. Karena itu, Presiden Jokowi memerintahkan agar dilaksanakan vaksinasi Booster di asrama haji sebelum pulang ke rumahnya masing-masing, seperti yang sudah dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur,” ulasnya.

“Selain itu, sekarang ada varian baru BA.2.75 yang masuk di Indonesia. Sudah ada di Bali dan Jakarta. Varian itu kemungkinan berasal dari PPLN. Tapi untuk transmisi lokal masih dicari sumbernya,” pungkas Budi. (rep/fsr/hls/*/par)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/